Kasus Covid-19 Terus Menurun di Berbagai Negara, Apakah Pandemi Akan Segera Berakhir?
Para ahli meyakini bahwa tren penurunan kasus ini merupakan hasil dari massifnya program vaksinasi yang dilakukan di seluruh dunia
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Angka kasus positif dan penambahan kasus covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini diikuti dengan penurunan level PPKM di sejumlah wilayah. Tempat-tempat publik pun perlahan-lahan mulai beroperasi kembali termasuk di antaranya sekolah yang sudah bersiap-siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Tren penurunan kasus covid-19 tak hanya terjadi di Indonesia. Berbagai negara di seluruh dunia pun menunjukkan hal yang sama.
Laporan resmi WHO yang dirilis pada 5 Oktober 2021 kemarin menyebutkan bahwa secara global, jumlah kasus dan kematian COVID-19 mingguan terus menurun. Ini adalah tren yang telah diamati sejak bulan Agustus 2021 lalu.
Lebih dari 3,1 juta kasus baru dan lebih dari 54.000 kematian baru telah dilaporkan selama rentang 27 September hingga 3 Oktober 2021.
Kemudian pada pekan selanjutnya secara global jumlah kasus menurun 9% dibandingkan dengan minggu sebelumnya, sementara kematian tetap sama.
Semua wilayah melaporkan penurunan jumlah kasus baru minggu ini selain dari Wilayah Eropa yang tetap serupa dengan minggu sebelumnya.
Penurunan terbesar dalam kasus mingguan baru dilaporkan dari Wilayah Afrika (43%), diikuti oleh Wilayah Mediterania Timur (21%), Wilayah Asia Tenggara (19%), Wilayah Amerika (12%) dan Pasifik Barat (12%). Jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi yang dilaporkan secara global sekarang lebih dari 234 juta dan jumlah kumulatif kematian hanya di bawah 4,8 juta.
Apa sebenarnya yang menjadi penyebab menurunnya angka kasus ini? Para ahli sepakat bahwa vaksinasi telah memainkan peranan sangat penting dan mendasar dalam mengendalikan pandemi yang melanda dunia.
Sementara trennya tampak positif, perjalanan pandemi ini sebenarnya sulit diprediksi dan orang harus realistis tentang seperti apa "akhir" pandemi itu. Demikian kata Laith Abu-Raddad, PhD, profesor ilmu kesehatan populasi di Weill Cornell Medical College di Qatar sebagaimana dilansir Very Well Health, 11 Oktober 2021.
Ia menyebutkan bahwa tidak mungkin untuk menghilangkan sama sekali virus itu dari muka bumi. Seperti halnya cacar, atau penyakit menular lainnya yang disebabkan oleh virus.
"Virus tersebut akan tetap bersama kita hanya saja dengan risiko yang lebih rendah," katanya.
Tren yang Menjanjikan
Bulan September kemarin, para peneliti penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merilis sembilan model matematika dari tren tingkat kasus potensial hingga Maret 2022.
Perkiraan atau prediksi yang diterbitkan di Pusat Pemodelan Skenario COVID-19, menunjukkan bahwa meskipun mungkin ada sedikit peningkatan, dalam beberapa kasus, lonjakan besar lainnya tidak mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Upaya khusus untuk meningkatkan tingkat vaksinasi akan sangat penting untuk menjaga kasus dan hasil yang parah tetap rendah, kata Abu-Raddad.