Kuliner
Dijual di Tempat yang Sering untuk Aksi Begal, Es Tape di Kulon Progo Ini Melegenda Sejak 1975
Saking banyaknya peminat, penjual mengolah 15 kilogram es tape setiap harinya.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Jauh dari pemukiman warga, Rubingin memberanikan diri untuk membuka lapak es tape dengan sederhana di Dusun X, Kalurahan Cerme, Kapanewon Panjatan.
Lapaknya sendiri sudah berdiri sejak tahun 1975.
Seiring berjalannya waktu, lapak es tape ini dikenal dengan nama bok begal karena konon tempat itu sering digunakan untuk tindak kejahatan pembegalan.
Masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan Es Tape Bok Begal.
Baca juga: Mencicipi Es Tape Bok Begal Melegenda Sejak 1975
Penjual es tape, Rubingin mengaku berjualan es tape sejak harganya Rp 15 per gelas hingga sekarang ini Rp 3.000 per gelas.
Es Tape Bok Begal buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB.
Di sana, pembeli bisa mencicipi es tape sembari menikmati pemandangan persawahan yang masih asri.
"Bukanya setiap hari jam 08.00 sampai sehabisnya. Kalau Minggu paling jam 11.00 sudah habis. Pernah juga dulu jam 10.00 habis," kata Rubingin, Kamis (14/10/2021).
Sehingga tak heran jika setiap harinya, ia mengolah 15 kilogram es tape karena banyak peminatnya.
Adapun pelanggan Es Tape Bok Begal berasal dari kalangan masyarakat biasa hingga pejabat.
Baca juga: Unik! Ada Superhero Berjualan Dawet di Karangmojo Gunungkidul
Selain itu, ia juga melayani pemesanan es tape untuk acara pernikahan, arisan dan lain-lain.
Seorang pembeli, Warih Tri Wahyuni menyempatkan untuk membeli 10 plastik es tape karena dari segi rasa sangat pas di lidahnya dibandingkan es tape yang dijual di tempat lain.
"Karena biasanya kalau lewat siangan dikit es tapenya sudah habis. Kebetulan ini belum habis sehingga saya menyempatkan beli," kata Tri Wahyuni.
Menurutnya, harga Es Tape Bok Begal juga relatif murah.
Sebab segelas es tape hanya dijual seharga Rp 3.000. ( Tribunjogja.com )