PSS Sleman
PSS SLEMAN : Bupati Sleman Ultimatum Pemegang Saham Mayoritas PT PSS, Ini Isinya
Kustini pun memberikan surat kepada pemegang saham mayoritas PT PSS, agar segera memberikan keputusan hingga Senin (18/10/2021)
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, turut ambil bagian untuk mengurai konflik antara suporter PSS Sleman dengan manajemen PT Putra Sleman Sembada (PSS).
Kustini pun memberikan surat kepada pemegang saham mayoritas PT PSS, agar segera memberikan keputusan hingga Senin (18/10/2021) untuk mengakomodir tiga tuntutan dari para suporter.
Tuntutan dari para suporter tersebut yakni agar Direktur Utama PT PSS, Marco Gracia Paulo, pelatih Dejan Antonic, dan pemain Arthur Irawan keluar dari PSS Sleman.
Ungkapan itu disampaikan Kustini seusai melakukan zoom meeting dengan satu pemegang saham mayoritas PT PSS dari PT Palladium Pratama Cemerlang, Agus Projosasmito.
Baca juga: Hasil BRI Liga 1 2021 : Juninho Jadi Pahlawan PSS Sleman, Super Elja Sukses Taklukkan Barito Putera
Baca juga: BREAKING NEWS : PSS Sleman Sukses Kalahkan Barito Putera 3-2
Dalam perbincangan daring tersebut, Kustini telah meminta pemegang saham PT PSS agar bersikap tegas terhadap sikap manajemen yang terkesan lambat memberi respon pada aduan suporter.
"Para suporter ini sudah lama menunggu bahkan ada yang sampai ke Jakarta dan Bandung. Tapi sampai hari ini belum ada jawaban yang memuaskan. Maka dari itu saya disini ingin meminta jawaban yang tegas dari pemegang saham, bagaimana," ungkap Kustini saat berbincang melalui zoom, Jumat (15/10/2021).
Namun hingga saat ini, manajemen PSS Sleman masih terkesan mengulur waktu dan tidak mengindahkan tuntutan suporter tersebut.
"Saya memantau PSS dari jauh. Dan dari informasi yang saya dengar (tuntutan) akan dipenuhi sebelum pertandingan seri ke dua. Tapi sampai ini belum ada jawaban tegas yang akhirnya memicu kemarahan para suporter," ujarnya.

Selanjutnya Kustini membeberkan ketika pihaknya menyinggung bagaimana keputusan pemegang saham dengan tuntutan suporter itu, Agus belum dapat memberikan jawaban pasti.
Alasannya ada satu pemegang saham yang tidak hadir dalam kesempatan itu, yakni Effy Soenarni Soeharsono.
Sebagai informasi, setengah saham dari 70 persen yang dimiliki oleh PT Palladium Permata Cemerlang juga dipegang oleh Effy.
"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetapi memang belum ada titik temu. Jadi saya butuh bantuan lagi dari ibu Bupati. Tapi disini saya sampaikan juga Bu bahwa PSS tidak akan pindah homebase," terang Agus.
Baca juga: PSS SLEMAN: Pemegang Saham Mayoritas Belum Bisa Jawab Tuntutan BCS, Ini Alasannya
Baca juga: Bupati Sleman Ikut Turun Tangan Selesaikan Masalah Suporter dan PSS Sleman
Menindaklanjuti hal tersebut, Kustini hari ini mengirimkan surat melalui Pemda Sleman sebagai bentuk ultimatum.
"Siang ini saya akan kirim suratnya. Saya kasih waktu sampai Senin sore. Kalau sampai belum ada sikap tegas minimal dari salah satu tuntutan itu, akan saya tindak lanjut," pungkas Kustini.
Kisruh suporter Super Elang Jawa dengan manajemen PT PSS memang masih terus berlanjut.
