Kisah Inspiratif

Tangis Haru Pelaku UMKM di Sleman Saat Dagangannya di Borong Menparekraf Sandiaga Uno

Di tengah produksi UMKM yang sedang turun drastis seiring gempuran pandemi corona dan PPKM, diharapkan kondisi segera membaik.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, saat melihat produk UMKM dan kunjungan kerja di Desa Wisata Sambirejo (Dewi Sambi), di Prambanan, Kabupaten Sleman, Jumat (8/10/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mata Aan Permana berkaca-kaca lalu menitikan air mata.

Pelaku usaha mikro, kecil, menengah di Kalurahan Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman ini tak sanggup menahan tangis haru.

Sebab barang dagangannya, berupa keripik sayuran, langsung habis diborong Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno. 

"Perasaan saya senang sekali. Terharu," ungkap Aan, seusai Menteri Sandi memborong semua dagangan miliknya, dalam kunjungan kerja di Desa Wisata Sambirejo (Dewi Sambi), Jumat (8/10/2021). 

Baca juga: Nasib Penjual Walang Goreng Gunungkidul : Harga Bahan Baku Tinggi, Masih Terhantam Pandemi

Kunjungan Sandi ke Dewi Sambi di Kapanewon Prambanan ini, merupakan rangkaian dari 50 besar Desa Wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Sandi sempat berkeliling untuk melihat daya tarik wisata.

Termasuk melihat cendera mata, kerajinan dan kuliner khas yang ditawarkan. 

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga sempat mempromosikan produk UMKM yang ada di Dewi Sambi melalui live di media sosial.

Sandi meminta kepada netizen yang budiman agar membeli produk-produk usaha mikro kecil dan menengah secara online.

Ia kemudian memborong semuanya sebesar Rp 600 ribu dan mempromosikan Permana snack. 

"Dukungan dari teman-teman, agar UMKM kita bisa bangkit," kata Sandi. 

Permana snack merupakan usaha rumahan milik Aan Permana.

Ia memproduksi aneka macam keripik berbahan dasar sayur mayur.

Baca juga: Tak Ada Job Manggung, Seniman di Klaten Terpaksa Banting Setir Jualan Angkringan

Mulai dari bayam, pare, talas hingga keripik terong.

Menurut Aan, saat ini produksi usahanya sedang turun drastis di tengah gempuran pandemi corona dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Biasanya, dalam satu bulan sanggup produksi dengan menghabiskan bahan baku 500 kilogram.

Namun kini hanya 200 - 250 kilogram per bulan. 

Aan berharap, setelah bertemu dengan Menteri Sandi, dan usahanya dipromosikan lewat media sosial, maka omzetnya bisa meningkat.

"Mudah-mudahan ini mulai bangkit lagi," harap dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved