PSS Sleman
PSS SLEMAN: Tanggapan Komisaris Utama PT PSS terhadap Tuntutan BCS dan Slemania
Selain menuntut Dejan untuk angkat kaki, BCS dan Slemania juga lantang menyerukan tuntutan kepada Marco Gracia Paulo dan Arthur Irawan untuk hengkang.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Adapun aksi Sleman Fans yang ngluruk ke Bandung merupakan respon dari ultimatum yang sebelumnya disampaikan Marco, beberapa waktu lalu.
Marco Gracia Paulo sempat mengatakan dalam mediasi melalui sambungan telepon dengan perwakilan suporter bahwa PSS Sleman akan pindah homebase.
Pernyataan itu keluar setelah suporter menggeruduk kantor PSS Sleman, Yogyakarta, 30 September 2021.
Suporter meminta manajemen PSS Sleman segera memecat Dejan Antonic lantaran dinilai gagal.
Marco Gracia Paulo mengiyakan tuntutan tersebut akan tetapi balik memberi ultimatum dengan menyebut PSS Sleman akan pindah kandang.
Meski telah mengaku khilaf dan menyampaikan permohonan maaf, perasaan hati suporter PSS Sleman terlanjur meradang.
Mereka pun beramai-ramai untuk datang ke Bandung jelang laga PSS Sleman melawan Persik Kediri pada pekan keenam Liga 1 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021).
Dalam official statement BCS disampaikan, sekira 1.000 Sleman Fans datang ke Bandung bertepatan dengan laga terakhir seri pertama Liga 1 2021, bertepatan dengan laga antara Persik Kediri kontra PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (3/10).
Kedatangan Sleman Fans tersebut untuk mengantar pesan, langsung ke depan muka manajemen PSS dan menegaskan tuntutan yang belum terpenuhi.
Pemicu aksi
Tuntutan dari Sleman Fans cukup beralasan, terlebih menengok jebloknya performa PSS di tangan Dejan Antonic.
Dari enam pertandingan di seri pertama Liga 1 2021/22, PSS Sleman hanya mengemas 1 kemenangan, 2 imbang, dan 3 kekalahan, dengan koleksi 5 poin. Klub berlogo candi ini pun harus berkutat di papan bawah klasemen, di posisi ke-14 dari total 18 kontestan.
Di samping jebloknya performa di seri pertama Liga 1, desakan memecat Dejan Antonic dari kursi pelatih juga tak lepas dari keputusan pelatih asal Serbia itu untuk terus memainkan Arthur Irawan sebagai starter.
Keputusan tersebut menjadi tanda tanya besar di kalangan suporter PSS Sleman, sebab eks Espanyol B tersebut dinilai suporter tak layak menempati satu posisi di skuad inti PSS. Kemarahan kian memuncak pada laga PSS kontra Persebaya, Rabu (29/9), ketika Dejan justru memilih menggeser kapten Bagus Nirwanto ke sisi kiri lini pertahanan, dan menempatkan Arthur di sisi kanan.
Benar saja, keputusan tersebut harus dibayar mahal oleh Dejan menyusul kekalahan 1-3 yang diterima timnya dari Bajul Ijo. Parahnya, dua gol yang bersarang ke gawang PSS Sleman pun dituding tak lepas dari kurang sigapnya Arthur mengawal pertahanan.