UPDATE Gunung Merapi, Senin 4 Oktober 2021: Ada 2 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak 1 Km ke Barat Daya

BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi saat dilihat dari Kali Woro, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas Gunung Merapi pada Senin (4/10/2021) pagi ini teramati mengeluarkan dua kali guguran lava pijar.

Adapun jarak luncur maksimal 1 Km mengarah ke arah barat daya.

“Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 78-93 %, dan tekanan udara 654-719 mmHg,” ungkap Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Senin (4/10/2021).

Dia mengatakan, secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Gempa guguran terjadi sebanyak 25 kali, amplitudo 3-32 mm berdurasi 16-118 detik.

Hembusan terjadi 7 kali dengan amplitudo 4-9 mm berdurasi 10-30 detik.

Low frekuensi terjadi 1 kali dengan amplitudo 8 mm berdurasi 10 detik.

Gempa Hybrid/Fase banyak terjadi sebanyak 34 kali dengan amplitudo 3-14 mm, S-P 0.3-0.7 detik durasi 7-11 detik.

“Saat ini, Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” bebernya.

BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya.

Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. 

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. 

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved