Liga 2 2021
Imbang 1-1 Lawan Hizbul Wathan, PSIM Yogyakarta Tempati Urutan Kelima Klasemen Grup C Liga 2 2021
Imbang 1-1 Lawan Hizbul Wathan, PSIM Yogyakarta Tempati Urutan Kelima Klasemen Grup C Liga 2 2021
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - PSIM Yogyakarta gagal memetik poin penuh kala menjamu Hizbul Wathan di laga lanjutan pekan kedua Liga 2 2021 di Stadion Manahan Solo, Senin (4/10/2021).
Kemenangan PSIM yang sudah ada di depan mata sirna setelah Bayu Arfian menjebol gawang Laskar Mataram di menit ke-88.
Skor 1-1 akhirnya bertahan hingga laga usai.
Hasil imbang 1-1 ini membuat PSIM belum pernah merasakan kemenangan di Liga 2 2021 setelah di laga pertama lalu kalah 1-0 atas PSCS Cilacap.
Sementara pada laga sebelumnya, PSCS Cilacap kembali sukses meraih poin penuh setelah mengalahkan PSG Pati dengan skor 2-1.
Dengan hasil ini, PSCS Cilacap untuk sementara berada di puncak klasemen grup C dengan mengemas 6 poin.
Sementara di posisi kedua ditempati Persis Solo dengan mengemas 3 poin.
Persis berpeluang menggeser PSCS jika berhasil mengalahkan Persijap Jepara di laga yang akan digelar pada Selasa (5/10/2021) besok.
Sementara PSIM Yogyakarta untuk sementara menempati urutan kelima dengan 1 poin.
Jalannya Pertandingan
Pada pertandingan ini PSIM membutuhkan kemenangan untuk meraih poin supaya menjaga asa para pemain menghadapi ketatnya persaingan di Grup C.
Begitu pun dengan HW FC sama-sama membutuhkan kemenangan karena pada pekan sebelumnya, anak asuh Herrie Setyawan baru mengoleksi satu poin setelah meraih hasil imbang 1-1 melawan Persijap Jepara.
PSIM kali ini tampil dengan skuad yang cukup berbeda, di posisi kiper, Junaidi Bakhtiar masih menjadi andalan dari pelatih, Seto Nurdiyantoro.
Kemudian di lini belakang Sunni Hizbullah berduet dengan Beny Wahyudi, kemudian ditopang oleh Purwaka Yudi dan Aditya Putra Dewa.
Di lini tengah Seto memasang empat gelandang, yakni Hendika Arga, Yudha Alkanza, Yoga Pratama, Achmad Baasith, Mereka akan menyalurkan bola kepada dua striker Firman Septian dan Ahmad Ihwan.