PSS SLEMAN
BREAKING NEWS : Nasib Dejan Antonic di PSS Sleman Ditentukan Selasa Besok
Nasib juru taktik PSS Sleman, Dejan Antonic bakal ditentukan Selasa (5/10/2021) besok di Sleman, menyusul tuntutan dari BCS dan Slemania.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Nasib pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic, bakal ditentukan Selasa (5/10/2021) besok di Sleman, menyusul tuntutan dari wadah suporter, Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania, yang meminta juru taktik Serbia itu dipecat dari kursi pelatih kepala PSS Sleman.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Putra Sleman Sembada, Marco Gracia Paolo, saat melakukan mediasi dengan Sleman Fans yang ngluruk ke Bandung, ditemani kapten Bagus Nirwanto dan Kim Jeffrey Kurniawan seusai laga PSS Sleman kontra Persik Kediri.
Melalui cuitan di akun twitter @BCSXPSS_1976, disampaikan bahwa dari hasil mediasi tersebut manajemen belum bisa memberikan keputusan pada hari itu juga.
BCS juga menyampaikan sikap, bahwa mereka akan tetap dengan tuntutan yang sama.
"Tenggatnya sudah disepakati manajemen lewat Dirut PT. PSS. Akan bertemu lagi dengan manajemen Hari Selasa sebelum jam 5 sore di Sleman," cuit akun twitter BCS.
Baca juga: Dirut PT PSS Marco Gracia Paolo Dibawa ke Rumah Sakit
Baca juga: PSS Sleman Imbang Lawan Persik Kediri, Dejan Antonic: Tekanan Publik Cukup Mengganggu Pemain
Seperti diketahui, aksi Sleman Fans yang ngluruk ke Bandung merupakan respon dari ultimatum yang sebelumnya disampaikan Marco, beberapa waktu lalu.
Marco Gracia Paolo sempat mengatakan dalam mediasi melalui sambungan telepon dengan perwakilan suporter bahwa PSS Sleman akan pindah homebase.
Pernyataan itu keluar setelah suporter menggeruduk kantor PSS Sleman, Yogyakarta, 30 September 2021.
Suporter meminta manajemen PSS Sleman segera memecat Dejan Antonic lantaran dinilai gagal.
Marco Gracia Paolo mengiyakan tuntutan tersebut akan tetapi balik memberi ultimatum dengan menyebut PSS Sleman akan pindah kandang.

Meski telah mengaku khilaf dan menyampaikan permohonan maaf, perasaan hati suporter PSS Sleman terlanjur meradang.
Mereka pun beramai-ramai untuk datang ke Bandung jelang laga PSS Sleman melawan Persik Kediri pada pekan keenam Liga 1 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021).
Dalam official statement BCS disampaikan, sekira 1.000 Sleman Fans datang ke Bandung bertepatan dengan laga terakhir seri pertama Liga 1 2021, bertepatan dengan laga antara Persik Kediri kontra PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (3/10).
Kedatangan Sleman Fans tersebut untuk mengantar pesan, langsung ke depan muka manajemen PSS dan menegaskan tuntutan yang belum terpenuhi.
"Perlu diketahui, tuntutan #DejanOut merupakan satu tuntutan objektif paling mendesak. Meski belum terpenuhi, tuntutan tersebut telah mampu membongkar watak culas dan tamak Manajemen PSS lewat pernyataan Direktur Utama PT. PSS, Marco Gracia Paolo," tertulis dalam cuitan official statement dari BCS.
'Atas kesaksian perwakilan Manajemen PSS dan perwakilan Sleman Fans yang berunding di Omah PSS pada 30 September 2021. Alih-alih memenuhi tuntutan, Marco justru memberikan ancaman ketika dihubungi melalui sambungan telpon," lanjut pernyataan tersebut.
"Tuntutan #dejanout akan dipenuhi tetapi, PSS Sleman akan dipindah." ujar Marco. Pernyataan tersebut sontak menyakiti hati kami, Sleman Fans terkhusus seluruh masyarakat Sleman,"
"Tentu kawan tentu, orang jujur, profesional nan penuh percaya diri seperti Marco pasti bersungguh-sungguh dan yakin dengan pernyataan itu. Kecuali ia berbohong, lagi. Untuk sekadar menghindar dari tuntutan utama kita.
Ancaman itu memang betul keluar seorang Direktur Utama PT. PSS. Kami menganggap, ancaman semacam ini akan mungkin keluar dari orang tamak yang merasa mampu memindahkan PSS Sleman dari tanah kelahirannya,"
Lebih lanjut dalam official statement tersebut BCS menyampaikan, permintaan maaf lewat rilis klub berjudul "PSS Akan Tetap Ada di Sleman" pada 1 Oktober 2021 tidak mengubah apapun. Sebab, tuntutan utama #DejanOut belum terpenuhi.
"Kami muak dengan basa-basi evaluasi. Kami tekankan sekali lagi, kami muak. Berkat Marco, kini ketidakpercayaan kami telah menjalar. Mulanya kepada Dejan Antonic dan Arthur Irawan yang kami anggap tidak layak menjadi pelatih dan pemain PSS Sleman, kini juga kepadamu sebagai pimpinan,"
"Terima kasih telah membantu kami mengingat bahwa sepak bola tidak bisa hanya sekadar dinikmati, tapi juga diperjuangkan. Itu jalan yang kami pilih dari awal," tegas pernyataan tersebut.
Marco Dilarikan ke Rumah Sakit
Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Marco Gracia Paolo, dilarikan ke rumah sakit di kawasan Bandung ketika berdialog dengan sejumlah suporter PSS Sleman terkait tuntutan untuk memecat Dejan Antonic dari kursi pelatih Super Elang Jawa.
Dialog tersebut terjadi selepas PSS Sleman menerima hasil imbang 0-0 saat melawan Persik Kediri di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021).
Kejadian ini dibenarkan oleh Humas PSS Sleman, Yohanes Sugianto, bahwa eks CEO Badak Lampung mengalami serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit.
"Iya, sekarang posisinya Pak Marco menjalani rawat inap," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Minggu (3/10/2021).

Pria yang akrab disapa Pak Yo itu membeberkan kondisi Marco Gracia Paolo sebelumnya memang tengah dalam kondisi kurang baik.
"Pak Marco itu sebelumnya memang punya riwayat sakit yang cukup berat, tambah lagi beberapa hari ini beliau kurang fit karena kurang tidur," jelasnya.
Namun saat ini kabar terakhir yang diterima oleh Pak Yo bahwa Marco Gracia Paolo sudah sempat sadarkan diri, namun masih harus menjalani perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
"Untuk perkembangannya saya sebatas tahu beliau sudah sadar, cuma masih butuh observasi dulu," tambahnya.
Performa Jeblok
Seperti diketahui, tuntutan suporter yang meminta pelatih Dejan Antonic untuk mundur dari kursi pelatih belum menemui jawaban yang melegakan lantaran jajaran manajemen PT Putra Sleman Sembada (PSS) memilih memberikan teguran keras sekaligus kesempatan berbenah untuk sang juru taktik asal Serbia, menyusul jebloknya performa di seri 1 Liga 1 2021/22.
Dari enam pertandingan di seri pertama Liga 1 2021/22, PSS Sleman hanya mengemas 1 kemenangan, 2 imbang, dan 3 kekalahan, dengan koleksi 5 poin.
Klub berlogo candi ini pun harus berkutat di papan bawah klasemen, di posisi ke-14 dari total 18 kontestan.
Di samping jebloknya performa di seri pertama Liga 1, desakan memecat Dejan Antonic dari kursi pelatih juga tak lepas dari keputusan pelatih asal Serbia itu untuk terus memainkan Arthur Irawan sebagai starter.
Keputusan tersebut menjadi tanda tanya besar di kalangan suporter PSS Sleman, sebab eks Espanyol B tersebut dinilai suporter tak layak menempati satu posisi di skuad inti PSS Sleman.
Kemarahan kian memuncak pada laga PSS Sleman kontra Persebaya, Rabu (29/9), ketika Dejan justru memilih menggeser kapten Bagus Nirwanto ke sisi kiri lini pertahanan, dan menempatkan Arthur di sisi kanan.

Benar saja, keputusan tersebut harus dibayar mahal oleh Dejan menyusul kekalahan 1-3 yang diterima timnya dari Bajul Ijo. Parahnya, dua gol yang bersarang ke gawang PSS Sleman pun dituding tak lepas dari kurang sigapnya Arthur mengawal pertahanan.
Terkait dengan hal itulah sejumlah suporter menduga ada intervensi di tubuh manajemen dengan terus mendesak agar memainkan Arthur. Dugaan ini dibantah Dirut PT PSS Marco Gracia Paolo.
"Tapi yang jelas saya tidak ada intervensi, tidak ada," kata Marco saat dihubungi wartawan, Sabtu (2/10/2021).
Mantan Bos Badak Lampung itu mengatakan keputusan memasang pemain menjadi keputusan dari tim teknis.
"Itu keputusannya di teknis, bukan saya yang bisa jawab. Kita kan ada departemen performance, ada pelatihnya," tegasnya.
(TRIBUNJOGJA.COM/ HAN/ TSF)