Pengembangan Pasar Tani di 12 Kapanewon di Kulon Progo Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo mengembangkan pasar tani di 12 kapanewon berbasis pemberdayaan masyarakat melalui
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo mengembangkan pasar tani di 12 kapanewon berbasis pemberdayaan masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT).
Upaya ini dalam rangka pemberdayaan ekonomi perdesaan dan pemulihan ekonomi daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho menjelaskan pasar tani tidak lepas dari program gerakan menanam pangan di pekarangan (GEMPAR).
Baca juga: Kenalkan Pancasila ke Anak-anak, Jerami Ajak Siswa TK/PAUD Lomba Mewarnai Online
Dengan adanya optimalisasi lahan pekarangan maka akan diperoleh produk-produk dari anggota KWT baik dalam bentuk segar ataupun olahan.
Seperti sayuran, buah-buahan, makanan olahan dan kerajinan.
Adapun produk olahan yang dikelola diharapkan mempunyai nilai tambah untuk dipasarkan.
Di Kulon Progo, pasar tani sudah digelar sejak September 2021 lalu. Hingga kini, sudah ada 22 pasar tani yang tersebar di 12 kapanewon yang buka setiap Sabtu dan Minggu pagi.
"Kegiatan pasar tani akan membawa manfaat dalam usaha mengembangkan produk pertanian sehingga mampu memperbaiki perekonomian masyarakat terutama petani. Apalagi barang-barang yang dijual sudah habis sebelum waktunya," kata Aris, Minggu (3/10/2021).
Baca juga: Pemkab Magelang Permudah Ajukan Izin Secara Digital Melalui Aplikasi Si Prima
Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan gerakan pasar tani diharapkan bisa menopang pangan keluarga dan meningkatkan kreativitas produk yang dijual.
Serta mendukung kemandirian pangan melalui Bela Beli Kulon Progo.
Selain itu, juga dapat memfasilitasi penjualan hasil pertanian dengan kualitas baik dan harga relatif lebih murah dibandingkan harga pasaran. (scp)