Pendidikan

PAUD dan SD di DI Yogyakarta Diminta Tak Paksakan Gelar PTM

Sekda DIY meminta satuan pendidikan di tingkat PAUD hingga SD tak memaksakan diri untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji meminta satuan pendidikan di tingkat PAUD hingga SD tak memaksakan diri untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Sebab, hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang bisa disuntikkan kepada kelompok umur di bawah 12 tahun.

"Sangat hati-hati betul. Memasukkan TK dan SD karena perilaku anak-anak kan belum bisa kita atur sepenuhnya," terang Aji di kantornya, Senin (27/9/2021).

Hingga saat ini warga DIY yang berada di bawah usia 12 tahun belum dapat menerima suntikan vaksin Covid-19 lantaran vaksin khusus anak-anak memang belum tersedia. 

Baca juga: Dewan Evaluasi PTM Sarankan SD Daring Dulu

Untuk sasaran penerima vaksin pun juga ditentukan oleh pemerintah pusat.

"Sampai saat ini belum ada (vaksin untuk anak-anak)," jelasnya.

Kendati demikian, Aji tak melarang PAUD hingga SD untuk menggelar PTM. Sebab, menurut aturan SKB 4 Menteri, penyelenggaraan PTM untuk jenjang tersebut tak dilarang. 

Namun harus dilakukan secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.

Aji pun meminta kepada sekolah untuk tak memaksakan diri menggelar PTM.

"Silakan saja kalau mau (PTM) terbatas boleh tapi sangat hati-hati dan dipantau terus. Kalau tidak memungkinkan jangan dulu," ucapnya.

Baca juga: DPRD Kota Yogya Hanya Rekomensasikan PTM untuk Pelajar yang Sudah Tervaksin 

"Memang kita ini supaya anak-anak tidak ketinggalan pelajaran ya PTM segera jalan karena jarak jauh untuk anak-anak Paud juga tidak gampang tetapi kesehatan tetap nomor satu," tambahnya.

Berbeda dengan siswa SMP dan SMA, anak-anak cenderung lebih sulit diatur sehingga membutuhkan pengawasan ekstra.

Hal tersebut juga perlu menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah untuk menggelar PTM.

"Mereka belum punya kesadaran tentang pentingnya protokol kesehatan masih sangat tergantung gurunya," tandasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved