Data Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah DI Yogyakarta, Antusiasme Masyarakat Capai 98 Persen

Dengan capaian vaksinasi tersebut, diharapkan cakupan vaksinasi di DIY dapat menyentuh angka 80 persen di bulan Oktober 2021.

Biro Sekretariat Presiden / Facebook Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi covid-19 untuk pelajar di SLB N I Yogyakarta pada Jumat (10/9/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jumlah cakupan vaksinasi harian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama sepekan terakhir rata-rata telah mencapai 29.572 dosis perhari.

Jumlah itu telah melampaui target harian yang ditetapkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, yakni sebanyak 20 ribu dosis perhari. 

Dengan capaian vaksinasi tersebut, diharapkan cakupan vaksinasi di DIY dapat menyentuh angka 80 persen di bulan Oktober 2021.

Sehingga program vaksinasi Covid-19 dapat dituntaskan pada akhir tahun 2021 ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menjelaskan tingginya minat vaksin masyarakat menjadi salah satu faktor percepatan vaksinasi di DIY.

“Antusiasme masyarakat terhadap vaksinasi di DIY berdasar hasil survei, bulan Agustus 2021 menunjukkan sangat tinggi yaitu 98% menyatakan berminat,” jelas Aji, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Susul Taman Pintar, GL Zoo Dapat Rekomendasi Uji Coba Pembukaan di Masa PPKM Level 3 

Baca juga: Soal Rencana Pembelajaran Tatap Muka di DIY, Sri Sultan HB X : Kalau Masih Fluktuatif Belum Berani

Per 9 September 2021 lalu, cakupan vaksinasi dosis pertama di DIY telah menyentuh 66,42 persen. 

Dari total sasaran yang berjumlah 2.879.699  orang, sebanyak 1.912.763 orang telah menjalani vaksinasi dosis pertama.

Sedangkan sebanyak 855.624 orang atau 29,71 persen telah menuntaskan vaksinasi dengan menerima injeksi dosis kedua.

Lebih jauh, terkait vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan di DIY telah mencapai 62,63 persen.

Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan kegiatan vaksinasi covid-19 di Jogja Expo Center pada Jumat 10 September 2021. Di tempat ini, sebanyak 8.000 warga masyarakat menerima suntikan vaksin AstraZeneca. Mereka berasal dari berbagai kalangan, dari penyandang disabilitas, para abdi dalem, lansia, pengemudi ojek daring, hingga masyarakat umum.
Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan kegiatan vaksinasi covid-19 di Jogja Expo Center pada Jumat 10 September 2021. Di tempat ini, sebanyak 8.000 warga masyarakat menerima suntikan vaksin AstraZeneca. Mereka berasal dari berbagai kalangan, dari penyandang disabilitas, para abdi dalem, lansia, pengemudi ojek daring, hingga masyarakat umum. (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden / Facebook Presiden Joko Widodo)

Artinya, dari total nakes sebanyak 33.799 orang, sebanyak 21.168 orang diantaranya telah menerima booster vaksin. 

Saat ini Pemda DIY tengah merampungkan vaksinasi yang menyasar remaja usia 12-18 tahun, kelompok lanjut usia, hingga masyarakat umum yang juga termasuk kelompok difabel di dalamnya.

"Lanjut usia cakupannya 54,55 persen, umum 38,32 persen dan remaja 23,04 persen," rincinya. 

Pesan Presiden Jokowi ke Sri Sultan HB X

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), melakukan kunjungan kerja ke DIY pada Jumat (10/9/2021).

Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sejumlah titik di DIY, Presiden Jokowi juga menyempatkan datang ke Kompleks Kepatihan DIY untuk memberikan arahan langsung kepada Gubernur maupun Bupati/Walikota se-DI Yogyakarta.

Rombongan kendaraan Presiden Jokowi tiba di Kepatihan sekira pukul 09.30 WIB.

Tampak mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, Presiden Jokowi langsung disambut oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan sejumlah pejabat di lingkup Pemda DIY.

Pertemuan itu berlangsung sekitar 45 menit.

Baca juga: Tekan Penularan Covid-19, Pemkot Yogyakarta Perketat Pengawasan di Tingkat RT 

Baca juga: Di Hadapan Presiden Jokowi, Siswa SLB N 1 Yogya Ungkapkan Rasa Bangganya Telah Divaksin

Setelah beranjak dari gedung pertemuan, Presiden Jokowi langsung melanjutkan agenda kepresidenan yakni melaksanakan Salat Jumat di Gedung Agung dan mengunjungi Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Ditemui seusai kegiatan, Sri Sultan HB X mengungkapkan Presiden  Jokowi menginstuksikan agar Pemda DIY dapat konsisten untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di daerah.

"Mempercepat vaksinasi sama hati-hati untuk membuka secara bertahap. Jangan terus dibuka terus (kasus) naik lagi," ungkap Sri Sultan HB X

Raja Keraton Yogyakarta ini menargetkan untuk menyuntikkan 20 ribu dosis vaksin tiap harinya. 

Sehingga cakupan vaksinasi dosis pertama di wilayah ini dapat menyentuh 80 persen di bulan Oktober 2021.

Adapun cakupan vaksinasi dosis pertama di DIY saat ini telah menyentuh sekitar 66 persen.

"Vaksin harus dipercepat biarpun baru dosis pertama. Saya kira nggak bisa kalau tidak 20 ribu per hari," jelasnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (TRIBUNJOGJA.COM/ Yuwantoro Winduajie)

Sri Sultan HB X menjelaskan, Pemda DIY tak menemui kendala berarti dalam pelaksanaan vaksinasi di daerah yang dia pimpin.

Pasokan vaksin dari pusat pun terbilang lancar.

Seluruhnya bergantung dari kecepatan pemerintah kabupaten kota untuk menggelar vaksinasi.

"Vaksinnya ada di kabupaten kota. Kalau provinsi hanya stok saja karena yang melakukan (vaksinasi) kabupaten kota. Yang penting kabupaten kota sregep (rajin) saja untuk vaksin," bebernya.

Lebih jauh, Presiden Jokowi juga meminta kepada Pemda DIY untuk hati-hati dalam melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.

Presiden Jokowi khawatir lonjakan kasus terkonfirmasi kembali terulang seperti yang terjadi belum lama ini akibat merebaknya varian Delta.

"Faktanya kan Covid ini naik turun naik turun terus. Sampai dua tahun negara-negara belum bisa menyelesaikan. Jadi hati-hati. Kemarin sudah turun dalam waktu seminggu lalu kena Delta terus naik lagi. Dari pengalaman itu lah kita harus hati-hati," jelas Sri Sultan HB X.

Sri Sultan HB X pun belum akan membuka penuh objek-objek wisata maupun penyelenggaraan sekolah tatap muka.

"Wisata belum buka, baru uji coba di tiga tempat itu. Pembelajaran tatap muka juga belum berani. Anak-anak 12-18 tahun harus vaksin minimal dosis pertama," tutur Sri Sultan HB X

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved