Hingga Saat Ini Serapan Dana UGR Tol Yogya-Bawen di Tirtoadi Sleman Sebesar Rp 365 Miliar
Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen masih berkonsentrasi menyelesaikan pembebasan lahan untuk
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen masih berkonsentrasi menyelesaikan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut.
Kegiatan musyawarah warga hingga pembayaran uang ganti rugi (UGR) terus berjalan di tengah penerapan PPKM saat ini.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PBJH) Yogya-Solo, Wijayanto mengatakan, pembebasan lahan tol Yogya-Solo di DI Yogyakarta saat ini masih menunggu proses pembayaran UGR bagi dua padukuhan di Purwomartani, dan Kalasan.
"Yakni, Dusun Kadirojo 1 dan Cupuwatu 2. Untuk warga Kadirojo 1 jumlah bidang terdampak 59 bidang dengan estimasi dana UKR Rp 38 miliar sementara Cupuwatu 2 jumlah bidang terdampak 109 bidang dengan estimasi UKG Rp 139 miliar. Saat ini, baru diproses ke LMAN (untuk proses pembayaran)," katanya, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: 46 Anak Yatim Piatu yang Orangtuanya Meninggal Akibat Covid-19 Terima Santunan Pemkab Kulon Progo
Sembari menunggu proses pembayaran selesai, kegiatan pembersihan lahan di Purwomartani juga mulai dilakukan meskipun dalam skala kecil.
"Kami masih terus berproses, tahap per tahap dilakukan terutama pembebasan lahan ini. Dusun per dusun, sampai semua dibebaskan," katanya.
Sementara PGS Direktur Utama PT Jasamarga Yogya Bawen, Oemi Vierta Moerdika untuk progres pembayaran UGR yang sudah terserap sebesar Rp 365 miliar untuk Desa Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman.
Hingga kini, lahan yang sudah dibebaskan seluas 8,6 hektare dari sekitar 47,6 hektare yang dibutuhkan.
Adapun estimasi dana pembebasan lahan untuk tol Yogya-Bawen sekitar Rp 7,5 Triliun.
"Saat ini kami masih konsentrasi pada pembebasan lahan. Kemarin sudah digelar musyawarah warga Margomulyo, selanjutnya dijadwalkan musyawarah warga Margodadi. Semua tahapan terus kami laksanakan sampai semua lahan dibebaskan," katanya.
Terkait rencana konstruksi, kata Oemi, masih menunggu persetujuan rencana teknis akhir (RTA) dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Bina Marga KemenPUPR dengan target awal konstruksi jalan tol ini pada akhir tahun 2021 ini.
Saat ini, lanjut Oemi, dilakukan dua kegiatan lelang. Pertama seleksi untuk penyedia jasa konsultansi pengendalian mutu independen (PMI) pekerjaan pembangunan jalan tol Yogya-Bawen.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca BMKG Kamis 9 September 2021: Potensi Hujan Disertai Angin Kencang Esok Hari
Kedua seleksi penyedia jasa konsultansi pekerjaan pengawasan teknik paket 1, seksi 1 dan 2 jalan Tol Jogja Bawen.
"Nah, ketika proses ini berjalan ya tentu tidak jauh dengan kegiatan konstruksi. Saat ini masih September sehingga kami kerjar target kegiatan konstruksi pada akhir tahun, kemungkinan dapat dilakukan," ujarnya.
Dijelaskan Oemi, proyek jalan tol Jogja Bawen termasuk salah satu program strategis nasional (PSN).
Pengerjaannya tergantung juga dari dana yang disediakan oleh LMAN. Anggaran pembebasan lahan sekitar Rp365 miliar itu, sampai saat ini terserap baik.
"Kami sudah laporkan ke LMAN dan mengajukan untuk tahap (pembayaran) selanjutnya. Sudah direspon baik oleh LMAN," katanya. (Hda)