HP Baru
Rilis Bulan Ini, iPhone 13 Dijual Lebih Mahal dan Stok Terbatas?
Apple mengalami sejumlah masalah yang akan membuat harga seri iPhone 13 menjadi mahal serta ketersediaan di pasaran tidak sesuai ekspektasi awal.
Penulis: Sigit Widya | Editor: Sigit Widya
TRIBUNJOGJA.COM - HP baru iPhone 13 kabarnya mengalami serangkaian masalah yang dapat mengakibatkan penundaan ketersediaan di pasaran serta memengaruhi harga jual, termasuk di kawasan Asia dan Australia.
Menurut rencana, HP baru iPhone 13 bakal rilis pada bulan ini meski belum ada waktu spesifik, tetapi sejumlah informasi menyebut tanggal 14 September 2021 dan mulai tersedia di pasaran pada 24 September 2021.
Dikutip Tribunjogja.com dari news.com.au dan sumber-sumber lain, Selasa (7/9/2021), iPhone 13 akan hadir dengan mode komunikasi satelit dan peningkatan dukungan mmWave seperti 5G untuk lebih banyak negara.
Ada juga desas-desus bahwa jajaran iPhone 13 akan mirip dengan jajaran iPhone 12, tersedia dalam empat model, meliputi iPhone Mini, iPhone 13, iPhone 13 Pro, dan iPhone 13 Pro Max berukuran 5,4 inci, 6,1 inci, serta 6,7 inci.
Namun demikian, informasi terkini mengungkap bahwa Apple ternyata mengalami sejumlah masalah yang akan membuat harga seri iPhone 13 menjadi mahal serta ketersediaan di pasaran tidak sesuai ekspektasi awal.

Baca juga: iPhone 13: Pengumuman, Pre-order hingga Penjualan Perdana di Apple Event September 2021
The Wall Street Journal melaporkan, lebih dari 1.000 keping keramik kecil diperlukan untuk mekanisme pengisian daya iPhone dan pemasok Murata Manufacturing dan Taiyo Yuden di Jepang telah ditutup karena wabah Covid-19.
Di lain sisi, situs teknologi mengabarkan, raksasa pembuat chip TSMC di Taiwan menaikkan harga komponen yang mengakibatkan harga jual jajaran iPhone 13 di pasar global menjadi lebih tinggi dibanding perkiraan awal.
Jika laporan tersebut akurat, TSMC sebagai satu-satunya pembuat chip produk Apple akan mengenakan biaya 25 persen lebih mahal untuk komponen 300 milimeter yang dipakai iPhone 13 ketimbang harga tahun lalu.
Nikkei Asia melaporkan, kontaminasi gas di pabrik yang membuat chip perangkat Apple serta wabah Covid-19 di Asia dan Australia bakal memicu kenaikan biaya pengiriman dan mengganggu jadwal ketersediaan iPhone 13.
Wartawan teknologi untuk The Australian, Chris Griffith, bahkan mengatakan, mungkin bakal terjadi kesenjangan yang lebih besar antara momen peluncuran resmi dan ketersediaan iPhone 13 di pasaran gara-gara hal itu.

Baca juga: iPhone 13 Bakal Segera Dirilis, Ini Beda Speknya dengan iPhone 12
Kendati demikian, semua yang kita ketahui tentang iPhone 13 hanya didasarkan kepada spekulasi dan desas-desus dari orang-orang yang memiliki posisi strategis di bidang teknologi, bukan langsung dari internal Apple.
Namun, satu rumor paling bisa dipertanggungjawabkan adalah HP baru iPhone 13 akan menghadirkan koneksi satelit low-earth-orbit atau LEO, yang bisa mendapatkan sinyal ketika berada di area tanpa jangkauan seluler.
Analis Ming-Chi Kuo merupakan sosok yang berada di balik rumor tersebut, mengatakan bahwa iPhone 13 akan dapat mengirim pesan bahkan ketika pengguna sedang tidak berada di dekat menara seluler atau Wi-Fi.
Ia menyebut, modem iPhone 13 akan mengaktifkan teknologi radio yang membuat koneksi tersambung, memungkinkan seseorang melakukan panggilan dari mana saja kendati dalam konsisi darurat sinyal.
Mark Gurman dari Bloomberg menyampaikan, Apple ingin menggunakan susunan satelit milik sendiri untuk mengirimkan data ke perangkat meski implementasinya kemungkinan masih butuh waktu bertahun-tahun lagi.

Baca juga: Notch, Desain Belakang, dan Fitur iPhone 13 Terungkap di Serial Komedi TV
Dalam hal daya baterai, Ming-Chi Kuo mengemukakan bahwa iPhone 13 akan memiliki kapasitas lebih besar, bodi dapat mengisi lebih banyak ruang karena komponen lain cenderung lebih kecil dibanding iPhone 12.
Sementara menurut YouTuber Filip Koroy/EverythingApplePro, tampaknya akan ada sedikit perbedaan fitur antara model iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max, yakni dalam hal ukuran sensor LiDAR atau peraba optik.
Koroy mengutarakan bahwa iPhone 13 Pro Max akan memiliki sensor LiDAR dengan ukuran sedikit lebih besar, ​menggunakan laser untuk mengukur, malakukan orientasi, dan mendeteksi kedalaman objek terdekat.
Hanya, terlepas dari fitur yang ada, sekarang Apple tengah berkutat dengan serangkaian masalah yang dapat mengakibatkan penundaan ketersediaan di pasaran serta memengaruhi harga jual "keluarga" iPhone 13.
Beberapa waktu lalu, tersiar kabar bahwa ketersediaan iPhone 13 di pasaran pascapeluncuran pada 14 September 2021 kemungkinan bakal minim gara-gara Asia masih mengalami peningkatan kasus infeksi Covid-19.

Baca juga: Tanggal Resmi Pre-order dan Harga iPhone 13 di Indonesia
Seperti dikutip Tribunjogja.com dari Reuters, Jumat (13/8/2021) lalu, Foxconn selaku manufaktur rekanan Apple masih terus melakukan pemantauan grafik peningkatan kasus Covid-19 di Asia yang cenderung fluktuatif.
Menurut Ketua Foxconn, Liu Young-way, kenaikan lagi angka kasus positif Covid-19 dakan berpengaruh terhadap rantai pasokan iPhone 13 mengingat Asia adalah pusat global untuk komponen utama produk Apple.
Selain menghambat produksi, Liu Young-way mengemukakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Asia bakal berdampak terhadap pasokan chip iPhone 13 sehingga sangat berpotensi terjadi kekurangan komponen.
Para pengguna, terutama Apple Fanboy, bakal mengalami kesulitan untuk mendapatkan HP baru iPhone 13 di Apple Store maupun distributor resmi lain setelah dipasarkan sekitar 10 hari pasca-peluncuran.
Benarkah HP baru iPhone 13 mengalami serangkaian masalah yang dapat mengakibatkan penundaan ketersediaan di pasaran serta memengaruhi harga jual, termasuk di kawasan Asia dan Australia? (Tribunjogja)