Tentara Korut Sedang Berlatih di Pyongyang, Mau Gelar Parade Militer untuk Pamerkan Senjata Terbaru?

Tentara Korut Sedang Berlatih di Pyongyang, Mau Gelar Parade Militer untuk Pamerkan Senjata Terbaru?

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KRT via AP
Gambar yang berasal dari tangkapan layar tayangan kanal televisi Korea Utara, KRT, menunjukkan rudal balistik antar benua terbaru yang dipunyai Korea Utara, dipamerkan dalam parade militer untuk merayakan 75 tahun Partai Buruh di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, pada 10 Oktober 2020. 

TRIBUNJOGJA.COM, PYONGYANGKorea Utara disinyalir akan kembali memamerkan persenjataan militer terbarunya.

Persenjataan terbaru milik Korea Utara tersebut kemungkinan akan ditampilkan dalam parade militer seperti yang dilaksanakan sebelum-sebelumnya.

Pada 2020 lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sempat memamerkan rudal balistik antarbenua yang diproduksinya.

Kemudian pada Januari, Korea Utara kembali menggelar parade militer yang digelar pada malam hari.

Sementara dari foto citra satelit yang berhasil didapatkan dua organisasi pemantau Korea Utara, 38 North dan NK Pro, militer Korut saat ini tengah mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan yang kemungkinan besar merupakan parade militer.

Namun belum diketahui secara pasti kapan parade militer tersebut akan digelar.

Korea Utara saat ini memang terus meningkatkan kemampuan militernya dengan memproduksi persenjataan-persenjataan terbaru, termasuk rudal jarak jauh dan jarak menengah.

"Latihan untuk parade besar umumnya dimulai 1-2 bulan sebelumnya (kadang-kadang lebih)," kata 38 North yang berbasis di AS melalui Twitter pada Rabu (1/8/2021) seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

Dalam twitnya tersebut, 38 North juga mengunggah citra satelit yang menunjukkan formasi pasukan di Mirim Parade Training Ground di ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Kelompok itu menambahkan, parade militer bisa saja digelar pada Oktober, seperti yang terjadi pada 2020.

Dalam parade militer 2020, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memamerkan rudal balistik antarbenua terbarunya.

Pada Januari, Korea Utara juga menggelar parade militer namun digelar pada malam hari.

Pembicaraan mengenai senjata nuklir Korea Utara dan persenjataan rudal balistik telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan, pihaknya akan menjajaki upaya diplomasi untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara.

Sementara itu, NK Pro mengatakan bahwa Korea Utara kerap memanfaatkan parade militer untuk memamerkan senjata terbarunya.

“Korea Utara telah menggunakan parade militer untuk meningkatkan tekad internal dan memamerkan perkembangan senjata terbarunya kepada dunia,” kata kelompok yang berbasis di Korea Selatan tersebut.

NK Pro mengatakan dalam laporannya bahwa berdasarkan citra satelit, tampaknya ada puluhan truk militer.

Selain itu, setidaknya ada 14 regu yang masing-masing terdiri atas 300 tentara di tempat latihan parade pada Senin (30/8/2021).

Pada Rabu (1/9/2021), pasukan-pasukan itu terlihat lagi di tempat latihan parade.

Korea Utara bakal memperingati hari berdirinya negara pada 9 September dan peringatan berdirinya Partai Buruh pada 10 Oktober.

Baca juga: Korea Utara Dikabarkan Mencari Pengganti Kim Jong Un, Mengapa?

Baca juga: Tiba-tiba Korea Utara Larang Kapal Berlayar di Pantai Timurnya, Mau Uji Coba Rudal Lagi?

Tingkatkan Kemampuan Produksi Senjata Nuklir

Dalam foto yang dirilis pemerintahan Korea Utara, Kim Jong Un hadir dalam pertemuan politbiro Partai Buruh di Pyongyang pada Selasa, 29 Desember 2020. Kim disebut bakal menggelar kongres partai berkuasa itu pada Januari.
Dalam foto yang dirilis pemerintahan Korea Utara, Kim Jong Un hadir dalam pertemuan politbiro Partai Buruh di Pyongyang pada Selasa, 29 Desember 2020. Kim disebut bakal menggelar kongres partai berkuasa itu pada Januari. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Sebelumnya, pada awal tahun 2021 lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan negaranya akan terus meningkatkan kemampuan dalam membuat senjata nuklir.

Hal itu dia tegaskan dalam sebuah pidato di Kongres Partai Buruh Korea Utara.

Dalam pidato tersebut, Kim Jong Un awalnya menyebut bukan Korea Selatan yang menjadi musuh terbesarnya. 

Musuh terbesar Korea Utara menurut Kim Jong Un adalah Amerika Serikat.

Dia mengatakan kebijakan “permusuhan” yang dikeluarkan AS tidak bakal berubah kendati kepemimpinan di Gedung Putih telah berganti.

Untuk itu, pemimpin Korea Utara tersebut menyerukan negaranya meningkatkan kemampuannya dalam membuat senjata nuklir.

Korea Utara harus membuat senjata nuklir yang lebih canggih sebagaimana dilansir dari Reuters.

Pernyataan Kim Jong Un tersebut diwartakan oleh media resmi pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Sabtu (9/1/2021).

Kim Jong Un mengatakan, kebijakan “permusuhan” yang dikeluarkan AS tidak bakal berubah kendati kepemimpinan di Gedung Putih telah berganti.

"Kegiatan politik luar negeri kita harus difokuskan dan diarahkan untuk menundukkan AS, musuh terbesar kita dan hambatan utama bagi perkembangan inovatif kita," kata Kim Jong Un.

Pernyataan tersebut dikeluarkan Kim Jong Un dalam sebuah pidato di Kongres Partai Buruh Korea Utara.

Kongres tersebut telah berlangsung selama beberapa hari.

"Tidak peduli siapa yang berkuasa di AS, sifat asli AS dan kebijakan fundamentalnya terhadap Korea Utara tidak pernah berubah," tambah Kim Jong Un.

Dia juga bersumpah untuk memperluas hubungan dengan pasukan anti-imperialis yang independen.

Kim Jong Un menambahkan, Korea Utara tidak akan "menyalahgunakan" senjata nuklirnya.

Namun, negara tersebut tetap berniat memperkuat persenjataan nuklirnya, termasuk kemampuan serangan dan hulu ledak dalam berbagai ukuran.

Kim juga menyerukan untuk mengembangkan peralatan termasuk senjata hipersonik, rudal balistik antar-benua (ICBM), satelit mata-mata, dan drone.

Korea Utara sedang mempersiapkan untuk menguji coba dan memproduksi berbagai senjata baru, termasuk roket dengan hulu ledak ganda.

Sementara itu, lanjut Kim Jong Un, penelitian tentang kapal selam nuklir hampir selesai.

Di sisi lain, profesor studi Korea Utara dari Korea University di Seoul, Yoo Ho-yeol, mengatakan Kim Jong Un sengaja memaparkan idenya itu.

"Kim cukup banyak menunjukkan apa yang ada di pikirannya seperti rudal kapal selam, ICBM yang lebih baik, dan senjata canggih lainnya," kata Yoo.

Dia mengatakan, pada dasarnya itulah yang akan dilihat Washington ke depan, yang dapat meningkatkan ketegangan atau membuka pintu untuk pembicaraan.

Seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, Ankit Panda, mengatakan pernyataan Kim Jon Un tersebut adalah rencana nuklir paling ambisius dalam beberapa tahun terakhir.

"Itu bisa menjadi pertanda kembalinya uji coba nuklir," kata Panda.

Selain itu, pernyataan Kim Jong Un tersebut memberikan tantangan baru terhadap kebijakan luar negeri dari Presiden AS terpilih Joe Biden nantinya.

Belum ada komentar langsung dari Kementerian Luar Negeri AS. Seorang juru bicara kampanye Biden menolak berkomentar.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved