Kabupaten Gunungkidul
Pandemi, LPKA Kelas II Tetap Prioritaskan Pendidikan Anak Binaan
Sebelum pandemi, proses pendidikan berlangsung secara tatap muka. Namun kemudian prosesnya dialihkan secara daring.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Selama pandemi Covid-19, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul tetap mengutamakan pendidikan anak binaan.
Apalagi hampir seluruh anak binaan masih dalam usia sekolah.
Kepala LPKA Kelas II Yogyakarta, Teguh Suroso mengatakan saat ini tempatnya sudah terisi oleh 26 anak binaan.
Secara rinci 23 di antaranya berstatus andikpas (anak didik pemasyarakatan) dan 3 lainnya adalah titipan.
Baca juga: Lakukan Razia dan Tes Urine, LPKA Kelas II Yogyakarta Tak Temukan Pelanggaran
"Kami mengandalkan Tim Pelayanan Sekolah Anak (PESONA) LPKA Yogyakarta dalam pemenuhan pendidikan anak binaan," jelas Teguh memberikan keterangannya pada wartawan, Rabu (01/09/2021).
Sebelum pandemi, proses pendidikan berlangsung secara tatap muka, menggandeng sejumlah lembaga pendidikan.
Namun kemudian prosesnya dialihkan secara daring selama pandemi ini.
Teguh mengatakan di Tahun Ajaran 2020/2021 ini, pihaknya sejauh ini sudah meluluskan 4 orang anak.
Dua pelajar jenjang SMA dididik lewat Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gunungkidul, dan dua pelajar SMP di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Sleman.
"Sebelumnya mereka menjalani pendidikan secara virtual, melalui tautan (link) yang disediakan masing-masing lembaga pendidikan," ungkapnya.
Baca juga: Peringati Hari Bakti Permasyarakatan ke-56, LPKA Kelas II Yogyakarta Gelar Baksos
Adapun dua pelajar SMA tersebut sudah mendapatkan ijazah kelulusan kesetaraan Paket C.
Sedangkan dua pelajar SMP sudah menerima ijazah kelulusan kesetaraan Paket B.
Teguh menyatakan pendidikan anak binaan tetap menjadi skala prioritas selama pandemi.
Sebab pendidikan menjadi hak yang wajib didapatkan anak-anak tersebut.
Proses pendidikan virtual sendiri sudah terjadwal mulai Senin hingga Jumat.