Mahasiswa KKN-PPM UGM Beri Pelatihan Membuat Tas dari Sampah Sachet Bagi IRT
Mahasiswa KKN-PPM UGM (JT-083-Karanganyar), Nikmatul dan Damay berhasil menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pembuatan tas dari sampah
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Mahasiswa KKN-PPM UGM (JT-083-Karanganyar), Nikmatul dan Damay berhasil menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pembuatan tas dari sampah sachet selama Agustus 2021.
Ibu Rumah Tangga (IRT) diajarkan cara melipat dan merangkai sachet. Pada pertemuan berikutnya dilatih membelokkan dasaran tas, memasang handle tas, dan finalisasi produk.
Pelatihan dipandu secara daring oleh Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc., praktisi kerajinan tas berbahan sampah sachet sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPM UGM.
Hingga kini dosen Fakultas MIPA UGM ini sudah memproduksi lebih dari 30 tas dari berbagai macam bungkus sachet.
Semuanya dengan bahan dan alat yang mudah didapat seperti gunting, sampah sachet, kaos kaki bekas untuk membersihkan bekas sachet, dan handle tas.
Peserta pelatihan adalah anggota PKK dan Karang Taruna se-Kecamatan Karanganyar, terutama Kelurahan Bolong, Tegalgede, dan Lalung. Kepala Sie Sosial Kemasyarakatan Kelurahan Lalung, Ambarini, sudah lama menunggu pelatihan pembuatan tas dari limbah plastik.
“Saya pribadi penasaran dengan anyaman ini. Menarik dan juga butuh ketelatenan, kesabaran dan ketelitian. Kesalahan dalam melipat ternyata akan menyebabkan salah pola atau hasilnya tidak sesuai harapan. Jangan cepat menyerah. Hasil baik sebanding dengan usaha yang baik pula,” ungkap Ambarini.
Dia pun berpesan, bagi yang ingin berkreasi dan merasa puas dengan hasil anyamannya harus sabar, teliti, telaten. Jangan terburu-buru karena hasilnya akan mengecewakan.
Semangat pula berkreasi dengan kreasi yang lain, mengembangkan imajinasi, mengungkap sisi seni dalam diri untuk menciptakan karya seni yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Semasa pandemi ini banyak ibu rumah tangga yang ingin memaksimalkan waktu luangnya dengan berbagai keterampilan. Salah satunya menganyam.
Keterampilan ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Terlebih jika yang dianyam merupakan bahan-bahan bekas, seperti sachet kopi, bumbu dapur, dll. Dari segi artistik, hasil anyaman akan sangat menarik dan bermotif berbeda-beda karena tergantung dari bekas bungkus varian kopinya.
Pemanfaatan limbah bekas bungkus ini untuk mengurangi sampah rumah tangga, khususnya sampah plastik dan anorganik. Caranya dengan mendaur ulangnya menjadi barang yang bernilai guna sekaligus ekonomis.
Langkah ini diharapkan mampu mengurangi dampak menumpuknya limbah plastik di lingkungan rumah. Selain itu, hasil anyaman tas dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis tinggi. Dengan demikian, Ibu Rumah Tangga akan bisa menambah penghasilan dengan memanfaatkan sampah. (rls)