Mulai September, Binda DIY akan Vaksinasi Covid-19 50 Ribu Dosis Per Bulan
Mulai September, Binda DIY akan Vaksinasi Covid-19 50 Ribu Dosis Per Bulan
Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) DIY turut membantu percepatan vaksinasi Covid-19.
Salah satu program yang dijalankan adalah vaksinasi massal di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Selasa (31/8/2021).
Kegiatan vaksinasi oleh BIN ini diselenggarakan serentak di 10 provinsi seperti di yaitu Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sumut, Sumbar, Riau, Kaltim, dan Sulsel.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut memantau vaksinasi di Cirebon dan Kuningan Jawa Barat dan tersambung melalui video conference ke provinsi lainnya.
Jokowi mengatakan bahwa tidak hanya negara Indonesia yang terdampak pandemi, tetapi 221 negara di dunia juga terdampak gelombang covid-19.
"Semua juga rebutan vaksin, antar negara rebutan vaksin. Padahal tidak semua negara memproduksi vaksin. Meskipun punya uang, meskipun anggarannya ada belum tentu kita bisa mendapatkan vaksin," ujarnya.
"Alhamdulilah sampai hari ini, kita telah mendapatkan 160 juta dosis vaksin. Tetapi itu masih jauh dari mencukupi karena kebutuhannya kurang lebih 428 juta," imbuhnya.
Sejauh ini sudah ada komitmen dari industri dan pabrik vaksin, tapi itu pun masih harus berebut dengan negara lain.
Baca juga: BIN Gelar Vaksinasi Massal di Ponpes Al-Munawwir, Sasar 1000 Peserta
Baca juga: 1.050 Pelajar dari Lima Sekolah di Sleman Terima Vaksin Covid-19
Maka dari itu, pihaknya memperkirakan akhir tahun ini atau bulan Desember 2021, sudah ada 70 persen penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksinasi.
Angka ini menurutnya sudah mencukupi untuk untuk kekebalan komunal.
"Sehingga kalau sudah semua mendapatkan vaksin kita akan masuk ke pandemi ke endemi, semua bisa berjalan dengan normal kembali," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kabinda DIY, Brigjen Pol Andry Wibowo saat diwawancarai di sela-sela vaksinasi hari itu mengatakan bahwa pihaknya akan turut serta dalam hal percepatan vaksinasi di DIY.
Sejauh ini sudah ada 32 ribu pelajar yang mendapatkan suntikan vaksin dari program yang digelar BINDA DIY.
"Dan nanti September sampai Desember kita punya kanal vaksin sendiri kurang lebih 50 ribu per bulan, sehingga kuantitas vaksinasi dengan sasaran spesifik akan lebih banyak, dan sebaran tempatnya juga akan meluas ke tempat lain," ujarnya.
Diungkapkannya, pada 6 September nanti pihaknya sudah diberikan akses untuk vaksin mandiri, hanya saja tenaga kesehatan yang bertugas akan berkolaborasi dengan instansi lain.
"Kemarin kan kita berkolaborasi vaksin maupun nakesnya, nah hari ini kita punya vaksin sendiri, namun demikian nakes tetap kolaboratif, karena BIN DIY tidak punya rumah sakit atau nakes yang memadai," ujarnya.
Untuk mencukupi kebutuhan nakes tersebut, pihaknya pun telah bertemu dengan Kapolda, Danrem, pimpinan Muhammadiyah, termasuk Nahdlatul Ulama agar dapat memperbantukan nakes mereka dalam program vaksinasi yang akan diselenggarakan BINDA DIY ke depannya.
Lebih lanjut, Andry menyatakan bahwa BIN turut membantu mengawal percepatan vaksinasi Covid-19.
"Kami menjadi kekuatan negara dalam mengawal vakasinasi yang hari ini secara kumulatif untuk dosis pertama, data kami yang kami peroleh dari berbagai sumber sudah 72 persen, kemudian untuk dosis kedua 54 persen," ujarnya.
Ia berharap, BINDA DIY dapat turut membantu percepatan vaksinasi sehingga pada bulan Desember nanti jumlah masyarakat DIY yang sudah tervaksin di atas 70 persen, sesuai arahan presiden.
"Sehingga pada Januari (2022), hasil analisa kami bahwa sektor pendidikan, pariwsata harus kembali bisa bergerak dinamis dengan tetap mengikuti prokes yang ada. Sehingga kemudian ekonomi yang lain akan ikut.
"Untuk DIY, ketika sektor pendidikan hidup sehingga mahsiswa bisa memberikan kontribusi ekonomi, warung makan sekitar hingga kemudian scoop yang lebih besar," tandasnya.(Tribunjogja/Santo Ari)