Kota Yogyakarta

Pemkot Yogya Siap Terjunkan Mobile Vaksin ke Wilayah dengan Capaian Rendah

Mobile vaksin akan segera dioperasionalkan untuk mendongkrak capaian vaksin bagi masyarakat di wilayah wilayah yang capaian vaksinasinya rendah. 

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Mobile vaksin milik Pemkot Yogya yang siap dioperasikan dalam waktu dekat. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal menerjunkan mobile vaksin untuk menyasar deretan kecamatan yang capaiannya masih rendah.

Sesuai rencana, satu unit mobile vaksin akan dioperasikan pekan ini. 

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berujar, beberapa wilayah memang masih kesulitan memenuhi target harian vaksinasi Covid-19.

Padahal, pihaknya telah mematok target seluruh penduduk bisa tervaksin pada akhir September. 

Baca juga: Ribuan Mahasiswa Luar DIY Ikuti Vaksinasi Bhinneka Tunggal Ika, Bakal Dimeriahkan Defile Bregada

Sebagai informasi, sejauh ini, Pemkot Yogyakarta sudah memvaksin 416 ribu orang.

Tetapi, dari jumlah tersebut, 60 persennya merupakan penduduk luar Kota Yogyakarta yang sehari-harinya beraktivitas di wilayah Kota Yogyakarta

"Mudah-mudahan awal pekan ini, (mobile vaksin) bisa kita terjunkan ke wilayah," jelasnya, Minggu (26/8/2021). 

Ia pun mencontohkan, satu di antara kecamatan dengan angka capaian vaksin yang rendah ialah Jetis.

Sehingga, nantinya, mobile vaksin diprioritaskan dahulu, untuk mendongkrak capaian vaksin bagi masyarakat di wilayah tersebut. 

"Jetis itu masih rendah, jika dibandingkan Gondokusuman yang sudah cukup tinggi. Nanti, mobile vaksin akan kami prioritaskan dulu ya, menyasar ke sana," terangnya. 

Sejauh ini, pihaknya masih melakukan persiapan matang untuk mulai menggulirkan mobile vaksin.

Baca juga: Objek Wisata Masih Ditutup, Dispar DI Yogyakarta Fokus Genjot Vaksinasi Pelaku Wisata

Misalnya, terkait penyimpanan vaksin, hingga kesiapan sumber daya, atau nakes, supaya vaksinasi reguler tidak terganggu. 

"Makanya, pemenuhan nakes ini harus kami pastikan dulu. Jangan sampai kita mengoperasikan mobile vaksin, tapi vaksinasi reguler di faskes, atau sentra-sentra malah terganggu. Ini harus diperhatikan," ucap Haryadi. 

Lebih lanjut, orang nomor satu di kota pelajar tersebut menambahkan, di samping wilayah dengan capaian rendah, mobile vaksin juga tetap dimanfaatkan untuk menyasar lansia, maupun difabel yang terkendala mobilitas. 

"Terutama, bagi warga yang kesulitan mengakses layanan  vaksinasi yang telah disediakan pemerintah. Sehingga, bisa dijangkau dengan mobile vaksin," terangnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved