Lambretta D150, Skuter 'Gaib' yang Harganya Selangit

Skuter pabrikan asal Italia, Lambretta, memang cukup legendaris di kalangan scooterist Tanah Air. Sudah lama eksis meski kerap kali dikira satu

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Hanif Suryo
Lambretta D150 milik seorang warga Kotagede, Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM - Skuter pabrikan asal Italia, Lambretta, memang cukup legendaris di kalangan scooterist Tanah Air.

Sudah lama eksis meski kerap kali dikira satu di antara varian Vespa, Lambretta jadi skuter yang kini banyak diincar kolektor untuk memuaskan hobinya, bahkan sebagai bentuk investasi.

Satu di antara skuter lawas Lambretta yang kini harganya menembus angka ratusan juta ialah Lambretta D150 yang diproduksi pada Oktober 1954 hingga Desember 1956.

Hanya diproduksi sekira 54.593 unit di seluruh dunia, salah satunya dimiliki warga Kotagede, Yogyakarta.

Baca juga: Detil Kontrak Cristiano Ronaldo dan Nominal Gajinya Setelah Resmi Kembali ke Manchester United

Keponakan dari pemilik Lambretta D150 ini, Aldo Bima (23), menceritakan, skuter berkelir beige ini merupakan satu di antara koleksi milik pamannya yang merupakan pehobi motor klasik dan antik.

Lambretta D150 ini terbilang koleksi terbaru yang dimiliki pamannya, sebab lebih dari 20 tahun lalu sudah memiliki skuter pabrikan yang sama yakni Lambretta Li tahun 1960.

"Setahu saya, beliau memang sudah menggemari motor-motor klasik sejak duduk di bangku kuliah. Mungkin sekitar 30 tahun lalu, bahkan saya pun belum lahir," kata Aldo.

"Kebetulan karena kegemarannya tersebut, menular juga ke saya dan kakak saya meskipun belum memiliki banyak koleksi seperti yang dimiliki beliau," tambah Aldo yang memiliki usaha penginapan 'Losmanos Hostel' di Jalan Tirtodipuran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

"Sehingga nuansa klasik dan otomotif ini juga turut tercermin di 'Losmanos Hostel' yang saya kelola bersama kakak saya," tambahnya.

Bercerita mengenai Lambretta D150 milik pamannya, Aldo mengatakan skuter tersebut belum genap setahun dikoleksi. Skuter tersebut dibeli sang paman dari Surabaya, setelah mendapatkan tawaran dari seorang teman.

"Berdasar penuturan beliau, Lambretta D150 ini awalnya ditawari oleh seorang teman. Sebelumnya, beliau memiliki Lambretta Li tahun 1960 yang dibeli tahun 1997, lalu dijual untuk membeli Lambretta D150 ini, karena memang tak bisa lepas dari pabrikan skuter yang satu ini," ujar Aldo.

Pertimbangan pertama sang paman memutuskan membeli skuter Lambretta D150 ini lantaran tergolong skuter yang sangat langka, dan memiliki keunikan tersendiri.

"Tidak ada yang tahu jumlah pasti Lambretta yang masuk ke Indonesia ada berapa, ya bisa dibilang barang gaib juga. Semakin tua juga semakin nggak enak tunggangannya, ya karena secara teknologi pastinya sudah jauh sekali tertinggal. Tapi untuk body, saya sepakat dengan paman saya. Lambretta D150 ini sangat artistik sekali," kata Aldo.

Lambretta D150 ini memang memiliki bentuk yang sangat artistik. Memakai frame yang dirancang tubular, dengan tangki bensin di bawah kursi depan, kotak perkakas di bawah kursi penumpang dan pelindung kaki yang diperpendek. Setang bergaya sepeda dipasang dan di bawahnya ada lampu depan berbentuk bundar dan berukuran besar.

Dirangkum Tribun Jogja dari berbagai sumber, Lambretta D mulai diperkenalkan pada Desember 1951, melalui versi 125 cc. Tipe 'D' pada dasarnya adalah pembaruan dari 'C', dengan banyak perbaikan yang dilakukan. Tipe 'D' adalah skuter Innocenti pertama yang diproduksi di luar Italia karena lisensinya dijual di Eropa, Asia, dan Amerika Selatan.

Baca juga: Perbandingan Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna, Tingkat Efikasi hingga Potensi Efek Samping

Adapun tampilan dan kerangka D hampir sama dengan model C sebelumnya, desain berbentuk tabung, dengan tata letak yang sama untuk tangki bahan bakar dan kotak perkakas belakang.

Mesinnya berdesain baru, masih dengan silinder besi cor dan kepala silinder aluminium berpendingin udara. Gearbox 3-percepatan dioperasikan melalui kabel gigi teleflex tunggal. Lebih banyak tenaga dan kecepatan diperoleh, tenaga mencapai 5 bhp, dengan kecepatan tertinggi 47 mph yang diklaim. Konsumsi bahan bakar berada di wilayah 140mpg dari karburator MA 18 baru.  

Selain penambahan kapasitas mesin menjadi 150cc, perubahan kecil dari seri Lambretta 150D ialah pemasangan baterai untuk lampu parkir, klakson, dan lampu rem. Ini dipasang di sisi kick start, pada baki yang dibuat khusus di samping kotak alat. 

Knalpot dikembalikan ke unit peredam tunggal, mengeluarkan peredam ekstra seperti yang ditemukan pada seri kedua. Pelindung kaki memakai emblem D150 dalam warna krom, sedangkan nama Lambretta masih berupa stiker di setiap sisi tangki bahan bakar.  

Nilai Investasi Tinggi

Menurut penuturan sang paman, Lambretta sebenarnya kalah pamor dari skuter keluaran Vespa sewaktu pertama kali ia memutuskan membeli, 1997 silam.

"Paman saya mengatakan, sekira tahun 1997-1998 banyak orang yang tidak menyukai Lambretta. Namun ketika itu, paman saya memilih menjual Vespa miliknya, untuk membeli Lambretta Li. Alasannya, paman saya sangat yakin ke depan Lambretta harganya akan lebih mahal, dan itu kini terbukti," ujar Aldo.

"Kalau kesulitan yang dihadapi ketika merawat motor klasik pasti jawabannya akan sama, yakni ketersediaan sparepart. Kalau pun ada, harganya pasti sangat mahal. Biasanya, kolektor Lambretta klasik langsung impor dari Italia. Kalau harganya mahal ya maklum lah, apalagi sparepartnya harus diimpor," pungkasnya. (Han)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved