Ternyata Pecatan TNI Ini yang Jadi Otak Teror KKB Papua di Yahukimo
Dalam beberapa waktu sebulan terakhir, teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Yahukimo meningkat.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - Dalam beberapa waktu sebulan terakhir, teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Yahukimo meningkat.
Bahkan teror yang dilakukan oleh KKB menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia dan beberapa anggota polisi dan TNI terluka.
Dari analisa yang dilaksanakan oleh tim gabungan TNI Polri, serangan yang dilakukan oleh KKB di Yahukimo dilakukan oleh orang-orang terlatih.
Satgas Nemangkawi pun berhasil mengidentifikasi sosok di balik serangan KKB Papua di wilayah Yahukimo adalah mantan anggota TNI yang membelot.
Adalah Senat Soll, sosok di balik teror KKB Papua di Yahukimo yang sudah menewaskan tiga orang selama periode Agustus ini.
Dikutip Tribunjogja.com, Senat Soll adalah pecatan anggota TNI pada 2018 lantaran terlibat jual beli amunisi senjata api di Kabupaten Mimika.
Dia membelot dan bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Merujuk pada Direktori Putusan pada Pengadilan Militer III-19 Jayapura, Senaf diadili secara in Absensia alias tanpa kehadiran terdakwa.
Putusan terhadap dirinya dibacakan pada Rabu, 26 Juni 2019.
Senaf saat itu tercatat sebagai prajurit TNI AD yang berdinas di Yonif 754/ENK dengan pangkat terakhir Prada.
Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, Bunuh 2 Karyawan PT Indo Papua, Jenazah Dibakar Bersama Mobilnya
Baca juga: Kronologi Tiga Kali Kontak Tembak Satgas Nemangkawi vs KKB, Empat Personel Terserempet Peluru
Dalam beberapa waktu terakhir, KKB terus menebar teror di Distrik Dekai yang merupakan ibu kota Kabupaten Yahukimo.
Selama Agustus 2021, KKB telah menewaskan tiga orang warga dan melakukan sejumlah aksi pembakaran.
Dari kontak senjata yang terjadi pada Senin (23/8/2021), Faisal menilai para penembak dari KKB sudah terlatih.
"Kemarin (saat Satgas Nemangkawi) ditembaki itu kan tembakannya ngumpul, cuma karena kita pakai mobil armor jadi tidak tembus.
Tembakannya ngumpul artinya senjata terbidik semua dan yang gunakan sangat terlatih," Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Tribun-Papua.com.