Headline
Pemda DIY Bantu Beasiswa untuk Anak Yatim Akibat Covid-19
Baskara Aji: Kalau punya keluarga kita bantu untuk merawat, kalau tidak punya kita cari orang tua asuh.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Banyak anak menjadi yatim piatu karena orang tua mereka meninggal dunia terpapar Covid-19. Berbagai kisah pilu menghiasi media, termasuk media sosial yang mengisahkan kepedihan anak-anak tersebut.
Pemerintah berjanji untuk memberikan perlindungan kepada mereka. Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengusulkan anggaran Rp3,2 miliar untuk penanganan anak yatim piatu, di dalamnya termasuk mereka yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) mengerahkan satgasnya untuk melakukan pendataan sekaligus pendistribusian bantuan kepada perempuan maupun anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19.
Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati menyatakan selain melakukan pendataan pihaknya juga melakukan pelayanan bagi anak yang membutuhkan pendampingan psikologi. Maka dari itu pihaknya pun bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mendapatkan bantuan psikolog dari puskesmas-puskesmas.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan terpenuhinya hak-hak anak dan perlindungan anak. Terkait data, dia mengaku bahwa DP3AP2 DIY mendapatkan data dari berbagai sumber. Semisal, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak DIY yang memiliki personel hingga tingkat desa, termasuk data yang didapatkan dari Satgas Covid-19 serta data langsung dari masyarakat.
"Pada dasarnya semua data yang telah masuk akan kami cleansing. Untuk sementara data per 23 Agustus, ada 558 anak, baik anak yang yatim, piatu, maupun yatim piatu. Tapi ini masih sambil melakukan verifikasi di lapangan lebih lanjut, karena ada data yang belum lengkap," jelas Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati, Rabu (25/8/2021).
Ia mengungkapkan, dari 558 anak tersebut, masih ada 111 anak yang belum mencantumkan data orang tua yang meninggal apakah ibu, bapak atau keduanya. Di luar jumlah itu, anak yang sudah dipastikan yatim piatu ada 12 anak.
Pihaknya masih harus melakukan konfirmasi ulang, meskipun selama ini yang diminta adalah data yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 atau selama pandemi Covid-19. "Tapi pada dasarnya, apakah orang tuanya meninggal karena Covid-19 atau tidak, itu tetap menjadi prioritas kami untuk pemenuhan hak anak dan perlindungan anak," tegasnya.
"Cuma memang bagi anak yang kehilangan kedua orang tua dalam waktu yang sangat berdekatan itu jadi prioritas untuk mendapatkan pendampingan psikologis," imbuhnya.
Selain pendampingan, DP3AP2 DIY telah menyalurkan bantuan kepada perempuan dan anak yang terdampak Covid-19. Bantuan itu berasal dari masyarakat, lembaga ataupun perusahaan yang dihimpun oleh Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak.
Senada disampaikan Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji bahwa program-program pendampingan untuk anak-anak tersebut disiapkan dengan melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan sejumlah lembaga.
"Kita tangani melalui beberapa kembaga yang memang punya kepedulian di bidang penanganan itu dan dikoordinasikan DP3AP2 DIY (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk)," katanya.
Aji menjelaskan, sejauh ini sudah ada beberapa anak yatim yang dilakukan pendampingan karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Menurutnya, Pemda DIY akan membantu anak tersebut untuk mencari orang tua asuh.
Apabila anak tersebut memiliki anggota keluarga yang berkenan mengasuh, maka pihaknya akan memberikan bantuan kebutuhan hidup dasar. Sedangkan untuk anak yatim yang hingga saat ini belum menemukan orang tua asuh, akan ditampung di panti-panti asuhan yang dikelola oleh Dinas Sosial DIY.
"Anak ada dua macam, kalau punya keluarga kita bantu untuk merawat, kalau tidak punya kita cari orang tua asuh," tambahnya.
Pemda DIY juga akan mencarikan beasiswa dan santunan bagi anak-anak tersebut agar mereka dapat memperoleh pendidikan yang layak. Pendanaannya tidak harus bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DIY. Dalam hal ini Pemda juga bisa menjembatani untuk mencarikan beasiswa bagi anak yatim tersebut.
"Beasiswa juga sampai lulus atau mau kuliah kita carikan. Yang mengurusi Pemda, tapi kita bisa memfasilitasi dengan meminta bantuan beasiswa dari pusat, tapi Pemda nanti yang memfasilitasi," tandasnya. (nto/tro)
Selengkapnya baca Tribun Jogja edisi Kamis 26 Agustus 2021 halaman 01.