PAN Resmi Bergabung dengan Koalisi Parpol Pendukung Pemerintah

Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya resmi bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dokumentasi/PAN
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno saat menghadiri acara HUT ke-23 PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin (23/8/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya resmi bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.

Hal itu disampaikan oleh Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate setelah pertemuan petinggi parpol koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (25/8/2021) sore.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno hadir atas undangan Presiden Jokowi.

Dalam jumpa pers yang dilaksanakan, Johnny G Plate menyebut PAN sebagai sahabat baru koalisi parpol pendukung pemerintah.

"Dan yang ketujuh, sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan didampingi oleh Sekjen PAN Bapak Eddy Soeparno," kata Johnny, dalam konferensi pers, Rabu (25/8/2021) seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

Johnny berharap kehadiran PAN makin memperkuat dan memperkaya gagasan, pandangan serta ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintahan.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi bertemu dengan ketua umum dan sekjen parpol pendukung pemerintah.

Baca juga: Presiden Jokowi Gelar Pertemuan dengan Petinggi Parpol Koalisi, Ketum dan Sekjen PAN juga Datang

Sebelum PAN bergabung, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh enam parpol di parlemen yakni PDI Perjuangan, Nasdem, Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Gerindra.

Pemerintah juga didukung tiga parpol di luar parlemen, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Perindo.

Menurut Johnny, kehadiran PAN dalam pertemuan itu atas undangan Presiden Joko Widodo.

Namun ia menegaskan, Presiden dan pimpinan parpol tidak membahas soal reshuffle atau perombakan kabinet.

Adapun lima topik yang dibahas dalam pertemuan pada Rabu sore terkait penanganan pandemi Covid-19, perekonomian nasional, strategi ekonomi dan bisnis negara, serta otonomi daerah dan ibu kota negara.

Diketahui, pada Pilpres 2019 lalu, PAN bersama Gerindra, PKS dan Demokrat menjadi pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Gerindra lebih dahulu bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah setelah ketua umumnya, Prabowo Subianto, ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan, dan eks wakil ketua umum, Edhy Prabowo, menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Setelah Edhy Prabowo terjerat kasus korupsi, Sandiaga Uno ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia menggantikan Wishnutama. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved