Sambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Warga Gowok Sleman Pasang Layangan Naga Sepanjang 150 Meter
Dan yang paling menarik, warga juga membentangkan layang-layang berbentuk Naga sepanjang 150 meter.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemandangan tidak biasa terlihat di jalan Nogomudho, RT/RW 05/02, Dusun Gowok, Kalurahan Caturtunggal, Depok, Sleman.
Semarak menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di kampung ini begitu terasa.
Umbul- umbul bendera aneka warna tampak terpasang.
Dan yang paling menarik, warga juga membentangkan layang-layang berbentuk Naga sepanjang 150 meter.
"Layangan Naga ini sengaja kami cantelin di jalan, niatnya untuk memeriahkan hari Kemerdekaan Indonesia," kata inisiator sekaligus pembuat Layangan, Agus Triyanto, mengawali cerita, Senin (16/8/2021).
Agus menceritakan, layangan raksasa yang diberi nama "Nogomudho" itu sebenarnya sudah dibuat satu tahun lalu.
Pembuatnya tiga orang dan dikerjakan selama tiga bulan.
Yaitu dirinya, lalu sang Kakak, Ahmad Arifin dan saudaranya, Afril Nanda Pangestu.
Awal mula, layangan Naga kerap diterbangkan di Pantai Selatan dan seputar Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) di Bantul.
Namun selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), lokasi yang biasa untuk menerbangkan layangan sementara ditutup.
"Daripada layangan teronggok di rumah, awalnya iseng, bagaimana kalau dicantelin di jalan," kata dia.
Sang Kakak, Arifin bersama Nanda saat itu, setuju dengan ide Agus tersebut.
Mereka kemudian mulai memasangnya di jalan kampung.
Gayung pun bersambut. Warga yang melihat para pemuda sedang berusaha memasang layangan di jalanan ikut antusias.
Bahkan mendukung dan turut membantu.
Sebab, di RT lain jalanan sudah meriah menyambut hari kemerdekaan, sedangkan di RT 05 masih sepi.
Mereka akhirnya memasang layangan raksasa itu pada tanggal 8 Agustus 2021 lalu.
Layangan dipasang menggantung di atas jalan dari perbatasan RT 05 hingga RT 06. Panjangnya lebih kurang 150 meter.
Layangan Naga terbuat dari plastik dan kain. Warna-warni yang cerah mampu menampilkan keindahan.
"Awalnya yang dipasang cuma layangan. Lalu, warga iuran membeli lampu sehingga sekarang terlihat lebih meriah," kata dia.
Mbok Ginah, warga setempat mengaku bahagia dan senang dengan hiasan layang-layang di kampungnya. Sebab lebih meriah.
Apalagi ini merupakan kreativitas para pemuda untuk menyambut datangnya hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus.
"Saya senang. Senang sekali. Apalagi ini yang membuat keponakan saya," ujar dia. (*)