Atlet Panahan Andalan DIY Arif Dwi Pangestu Diharapkan Segera Gabung Puslatda Persiapan PON Papua

Atlet Panahan Andalan DIY Arif Dwi Pangestu Diharapkan Segera Gabung Puslatda Persiapan PON Papua

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Dokumentasi NOC Indonesia
Arif Dwi Pangestu saat berlaga di babak penyisihan Olimpiade Tokyo 2020 melawan wakil Jerman, Florian Unruh. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Atlet panahan DI Yogyakarta yang baru tampil di ajang Olimpiade Tokyo 2020, Arif Dwi Pangestu belum bisa bergabung untuk mengikuti puslatda panahan DIY guna persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Arif saat ini masih mengikuti pelatnas di Jakarta.

"Untuk pulang ke Yogyakarta belum ada informasi kapan. Saya sama teman-teman di sini masih ikut program latihan pelatnas," kata Arif saat dihubungi oleh wartawan.

Kontingen atlet panahan Indonesia baru saja mendarat di Jakarta tanggal 1 Agustus lalu, kemudian mereka melakukan karantina selama delapan hari di hotel.

Di sela-sela karantina yang tidak memperbolehkan para atlet keluar kamar, Arif tetap melakukan latihan fisik ringan.

Upaya itu dilakukannya agar saat bergabung dengan puslatda PON DIY kondisi fisik tidak menurun sehingga persiapan untuk menghadapi PON bisa tetap maksimal.

"Paling kita kemarin cukup dengan push up sit up, dan beberapa latihan ringan lainnya, untuk sekarang kita masih ikuti program dari pelatnas," jelasnya.

Sebetulnya, agenda kejuaraan terdekat Arif adalah PON XX Papua. ia pun tidak sabar ingin segera kembali untuk bergabung dengan rekan-rekannya di puslatda PON DIY.

Keinginan itu Arif ungkapkan setelah dirinya belajar banyak dari kekurangannya saat bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

Saat itu langkah Arif terhenti saat melawan Florian Unruh, atlet asal Jerman pada pertandingan babak pertama recurve perorangan putra.

Atlet asal Kabupaten Bantul ini awalnya sempat ragu dengan kondisi angin di Tokyo yang kebetulan saat itu dinilai cukup ekstrem sehingga mengganggu konsentrasinya melepas anak panah.

"Waktu itu kendala angin kencang dan berubah-ubah, jadi kontrol di tangan kiri juga sangat berbeda, cuaca juga terlihat mendung dan mau hujan. Dari sana saya ingin coba atasi permasalahan itu," bebernya.

Pengalaman atlet yang juga bersekolah di SMAN 1 Sewon Bantul ini dalam menghadapi cuaca akan menjadi pelajaran berharga baginya, serta pelatih untuk mengarahkan dan memberi masukan agar di pertandingan berikutnya tidak terjadi pengalaman yang serupa.

Di sisi lain Arif yang masih berusia 17 tahun masih memiliki jalan yang panjang untuk menjadi atlet handal di masa depan, terlebih kabarnya ia sudah mulai dipersiapkan untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Baca juga: Kepala Sekolah SMA N 2 Playen Bangga Sekolahnya Dijadikan Tempat Berlatih Tim Puslatda PON Kempo DIY

Baca juga: Atlet Puslatda PON DIY Cabor Binaraga Padatkan Latihan pada Siang Hari Selama PPKM Darurat

Kemungkinan Arif Datang ke Yogyakarta Pekan Depan

Setelah membela tim nasional, Arif sudah diminta oleh puslatda panahan DIY untuk segera bergabung dengan tim.

Pasalnya setelah datang nanti, Arif yang diberi tugas bermain di nomor perorangan dan beregu harus lebih cepat menyesuaikan diri dengan timnya.

"Arif kita masukan juga ke nomor beregu, semoga di sana (pelatnas) saat ini juga latihan beregu, jadi waktu nanti sampai Yogyakarta tinggal menyesuaikan dengan timnya," kata pelatih panahan DIY, Budi Widayanto.

Ia juga menuturkan pihak pelatih panahan DIY telah meminta Arif untuk segera dipulangkan dari pelatnas.

Karena ajang terdekat saat ini yang menjadi prioritas adalah PON pada bulan Oktober 2021.

"Kabarnya yang saya tahu kemungkinan pekan depan Arif bisa pulang dari sana," ucapnya.

Meski demikian, Budi tidak khawatir dengan performa Arif yang saat ini belum dapat bersua di Lapangan Sewon, karena ia meyakini jika di pelatnas atletnya tersebut tetap berlatih dengan giat.

"Suasana di sana juga kan latihan mereka itu, yang penting nanti di sini kerja sama timnya saja ditingkatkan," imbuhnya.

Selain itu Budi mengapresiasi atas pencapaian Arif sampai saat ini. Di usianya yang muda ia telah mencapai kejuaraan olahraga tertinggi dunia.

Namun Budi berpesan agar Arif tidak jumawa setelah berhasil melangkah sejauh ini dibanding rekan-rekannya yang lain. 

"Kalau prestasi itu harus tetap dijaga dan ditingkatkan, cuma jangan lupa tetap santun dan rendah hati seperti yang saya kenal selama ini," tandasnya.(Tribunjogja/Taufiq Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved