Man United Pantau Perkembangan Wahid Faghir 'The New Ibrahimovic'
Wahid Faghir memiliki sosok tinggi dan sangat mengesankan dalam duel fisik, yang ditambah dengan kecepatan dan tekniknya.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM- Manchester United termasuk di antara klub yang memantau perkembangan penyerang muda Denmark Wahid Faghir, yang dijuluki The New Zlatan Ibrahimovic di negaranya.
Dilansir dari media Italia, 1000cuorirossoblu, Wahid Faghir telah muncul sebagai subjek yang menarik bagi banyak klub di seluruh Eropa.
Salah satu klub itu adalah Bologna, yang putus asa untuk membentuk kembali departemen menyerang mereka.
Tapi mereka akan menghadapi persaingan ketat dari Manchester United dalam mengejar penyerang muda tersebut.
Baca juga: LIGA INGGRIS: West Ham United Kembali Rayu Chelsea untuk Dapatkan Kurt Zouma
Seorang Denmark dengan asal Afghanistan, Faghir saat ini bermain di Vejle BK di Superligaen.
Ini adalah klub kota kelahiran striker muda itu, yang dipromosikan ke tim senior pada awal tahun lalu.
Adiknya, Waris Faghir, juga bermain untuk Vejle tetapi untuk tim cadangan saat ini.
Musim 2019/2020, Wahid terlibat langsung dalam lima gol dalam sepuluh pertandingan di 1.Division.
Kontribusinya ternyata sangat menentukan dalam upaya Vejle untuk promosi.
Di musim pertamanya di liga papan atas Denmark, pemain berusia 18 tahun itu memenuhi janji yang ditunjukkan dengan mencetak lima gol dalam 22 pertandingan.
Ini bukan penghitungan yang spektakuler, tetapi Faghir jelas telah membuat nama untuk dirinya sendiri sebagai salah satu penyerang paling menjanjikan di papan atas Denmark.
Sebagai perbandingan dengan Ibrahimovic, Wahid memiliki sosok tinggi dan sangat mengesankan dalam duel fisik, yang ditambah dengan kecepatan dan tekniknya.
Memiliki postur 1,85m, penyerang Vejle memang cukup mengintimidasi di sepertiga akhir lapangan.
Terobosan Faghir di Vejle juga tidak luput dari perhatian, dengan Manchester United terus mengawasi perkembangannya.
Tidak ada keraguan bahwa Setan Merah memiliki slot menyerang mereka untuk diperebutkan, terutama di departemen mencetak gol, ketika klub tetap sangat bergantung pada Edinson Cavani yang menua.
