Tim DERU UGM dan IKIPMu Maumere Bangun Rumah Instan Struktur Baja untuk Puskemas Pembantu

Disaster Response Unit (DERU) UGM bersama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Maumere menyelesaikan pembangunan rumah tahan gempa

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ist
Rumah Instan Struktur Baja (RISBA) yang digunakan sebagai puskesmas pembantu bagi masyarakat Adonara Timur, Flores Timur, NTT. 

TRIBUNJOGJA.COM - Disaster Response Unit (DERU) UGM bersama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah (IKIPMu) Maumere menyelesaikan pembangunan rumah tahan gempa, yakni Rumah Instan Struktur Baja (RISBA).

Saat ini rumah tersebut telah difungsikan sebagai puskesmas pembantu bagi warga masyarakat Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT.

Rektor IKIPMu, Erwin Prasetyo, ST., M.Pd. mengaku sangat senang atas kerjasama dengan UGM. Menurut Erwin, selain terlibat dalam penanganan pascabencana badai siklon tropis Seroja, mahasiswa IKIPMu juga memperoleh softskill dan hardskill dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Saat ini kebijakan MBKM terus digaungkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

“Sangat beruntung kami bisa diajak kerjasama UGM dalam hal penanganan pasca bencana di Adonara. Harapan kami kerja sama ini terus berlanjut karena yang kami lihat kegiatan ini banyak manfaatnya, baik itu bagi korban bencana yang mendapatkan Rumah Instan Struktur Baja dan bagi mahasiswa kami sudah melakukan skema MBKM. Pembelajaran ini model project based learning,” kata Erwin melalui pesan suara yang disampaikan kepada Kasie Pembinaan Masyarakat Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Destina Kawanti, S.Si., M.IP., Selasa 10 Agustus 2021.

Softskill tersebut berupa mahasiswa dapat membaca dan mendesain gambar, menyusun Rencana Anggaran Biaya, dan merancang bangun rumah sederhana.

Sementara hardskill-nya mahasiswa mampu mengerjakan RISBA tersebut.

Beberapa waktu lalu DERU UGM mengirimkan tim relawan dan berbagai bantuan guna penanggulangan dampak bencana badai siklon tropis Seroja.

Tim tersebut meliputi tim perintis dari tim teknik untuk membuat RISBA dan relawan psikologi untuk melatih trauma healing.

Tim kedua menyusul kemudian untuk membantu logistik dan kesehatan, serta mendampingi lebih intensif melalui KKN-PPM UGM Peduli Bencana.

Tim teknik pembuatan RISBA terdiri Ashar Saputra, ST., MT., Ph.D.; Angga Fajar Setiawan, ST., M.Eng., Ph.D.; dan Drs. Abdul Malik Usman, M.Ag. Tim ini berhasil mengidentifikasi kerusakan bangunan karena hembusan angin kencang badai Seroja.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari peristiwa serupa, antara lain perbaikan geometri struktur dengan bidang dinding dan bentang atap yang besar, perbaikan mutu beton dan kualitas pelaksanaan penulangan, perbaikan tipe struktur rangka atap, pemilihan tipe penutup atap dan pengikatannya, dan dinding pasangan bata/batako dapat diperkuat dengan teknik ferrocement.

Tim ini juga menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) RISBA di kampus IKIPMu Maumere.

Materi yang disampaikan antara lain identifikasi bangunan berisiko bencana, bahan dan material yang sesuai dengan kondisi setempat, kebutuhan dan keamanan, serta bagaimana merancang dan membangun rumah yang aman terhadap bencana gempa maupun badai dengan kecepatan tertentu sehingga dapat mengurangi dampak korban jiwa maupun materi akibat bencana yang terjadi.

DERU UGM pun menggalang dana peduli bencana alam NTT dari civitas akademika UGM, keluarga alumni Gadjah Mada (Kagama) dan masyarakat umum.

Direktur DPKM UGM, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. menyerahkan secara langsung sebagian bantuan dana tersebut kepada Wakil Rektor I IKIPMu Maumere guna pembuatan RISBA di lokasi terdampak, Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur dan Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua.

Selain bantuan dana, kegiatan  ToT psikososial diadakan pula di kampus IKIPMu Maumere dan Politeknik Negeri Kupang.

Tim ToT Psikososial DERU bertugas memberikan ToT Dukungan Psikologi Awal (DPA) dan melakukan kegiatan psikososial.

Prinsip-prinsip dasar DPA diungkap, termasuk hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melaksanakan DPA.

Diberikan pula buku saku DPA, poster dan buku saku dari Center of Public Mental Health (CPMH).

ToT DPA ini mampu membekali mahasiswa ketika terjun di lokasi bencana untuk memberikan DPA secara efektif dan efisien kepada para penyintas. (rls)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved