Tambah Kapasitas, Bed Rawat Inap RSUD Saptosari Akan Dialihkan untuk Penanganan COVID-19

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul berencana menjadikan seluruh ruang rawat inap RSUD Saptosari untuk penanganan COVID-19. Berbagai

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Alexander Ermando
RSUD Saptosari usai peresmiannya di Januari 2021 ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul berencana menjadikan seluruh ruang rawat inap RSUD Saptosari untuk penanganan COVID-19.

Berbagai persiapan pun saat ini tengah dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan keputusan itu diambil oleh bupati baru-baru ini, demi menangani pasien bergejala sedang hingga berat.

Baca juga: Jadi Kawasan Wajib Vaksin, Wisatawan di Malioboro Dibatasi Maksimal 2 Jam Tiap Kunjungan

"Ada sekitar 50-70 bed (tempat tidur) di sana, sementara akan digunakan untuk COVID semua," jelas Dewi, Rabu (11/08/2021).

Menurutnya, RSUD Saptosari tetap bisa menerima layanan kesehatan umum, namun akan dipindahkan sementara waktu. Adapun saat ini RS tersebut menyediakan 20 bed penanganan COVID-19.

Dewi mengatakan, penambahan kapasitas secara otomatis akan mengurangi tingkat keterisian bed (bed occupancy rate/BOR). Data terakhir per Selasa (10/08/2021) lalu, BOR COVID-19 Gunungkidul mencapai 80 persen.

Saat ini, Gunungkidul memiliki 160 bed penanganan COVID-19. Menurutnya, jika di RSUD Saptosari bertambah dari 20 menjadi 50 bed, maka total bed yang tersedia mencapai 190 unit.

"Memang sekarang sudah mulai turun, tapi kalau bed-nya ditambah akan semakin turun lagi BOR-nya," kata Dewi.

Selain menyiapkan fasilitas, RSUD Saptosari kini juga tengah menyiapkan generator oksigen. Begitu pula tambahan tenaga relawan untuk bisa membantu penanganan pasien COVID-19 di sana.

Dewi mengakui tenaga relawan berpotensi menjadi kendala lantaran terbatas. Namun ia optimistis hal itu bisa ditangani dengan menggandeng berbagai pihak untuk pengadaan tenaga.

"Mungkin sekitar 3 minggu lagi baru bisa digunakan, harapan saya ya segera," ujarnya.

Terpisah, Direktur RSUD Saptosari dr. Eko Darmawan memperkirakan perlu adanya tenaga lebih dari 100 orang. Jumlah ini terbagi untuk berbagai unit layanan yang membantu penanganan.

Baca juga: Tiga Atlet Taekwondo FST Sabet Tiga Medali Emas dalam Kejuaraan Tingkat Nasional

Sedangkan untuk generator oksigen, ia mengatakan pengerjaan instalasi saat ini mencapai 30-40 persen. Proses pengerjaannya dilakukan oleh perusahaan penyedia generator oksigen tersebut.

"Saat ini sedang dilakukan percepatan penyelesaian agar bisa sesuai jadwal," jelas Eko.

Pada saat yang sama, proses konversi bed agar memenuhi syarat untuk penanganan COVID-19 pun tengah berjalan. Ia mengatakan nantinya akan ada Surat Keputusan (SK) dari Gubernur dan Bupati terkait konversi tersebut. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved