Data Tak Sinkron, Bansos Tunai Tak Kunjung Cair
10 keluarga di Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman urung mendapatkan BST senilai Rp600 ribu dari Kementerian Sosial periode Mei-Juni.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Sepuluh keluarga di Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman urung mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) senilai Rp600 ribu dari Kementerian Sosial untuk periode Mei-Juni. Penyebabnya, ada ketidaksinkronan data penerima bantuan.
Seharusnya, bantuan sudah bisa dicairkan pada akhir Juli lalu. "Bagi warga yang datanya tidak sinkron, kami minta untuk memperbaiki data kependudukannya," kata Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito, Selasa (3/8/2021).
Amin mengungkapkan, BST yang disalurkan lewat PT Pos Indonesia itu berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan), sehingga bantuan tak bisa dicairkan apabila ada ketidaksinkronan data. "Mudah-mudahan bantuan bisa dirapelkan bulan depan," harap Amin.
Pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) sebesar Rp300 ribu per bulan kepada 136 keluarga. Juga, bantuan beras 10 kilogram untuk 586 keluarga. Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Feri Istanto mengatakan BST menyasar 38.393 keluarga penerima manfaat di Sleman.
Aturan pencairan BST diakuinya lebih ketat dibanding bantuan beras, karena berupa uang tunai. Bantuan hanya bisa dicairkan oleh yang bersangkutan atau anggota keluarga dalam satu kartu keluarga (KK).
Ia mengaku tak mengetahui jumlah keluarga yang belum bisa mencairkan bantuan. "Kalau periode April kemarin, ada 800 penerima yang tidak tersalurkan. Beberapa sebabnya karena meninggal maupun pindah tempat tinggal," kata Feri.
Sementara itu, Dinsos Gunungkidul mengklaim penyaluran BST sudah mencapai separuh sasaran. Penyaluran BST dilakukan bersamaan dengan penyaluran paket beras. "Hingga kini keduanya masih terus berjalan," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Sosial, Dinsos Gunungkidul, Hadi Hendra Prayoga.
Dijabarkannya, daya serap BST di Gunungkidul sudah mencapai 83,32 persen per 1 Agustus lalu atau sebanyak 33.149 keluarga penerima manfaat (KPM). Adapun total sasaran BST di Gunungkidul mencapai 39.783 KPM, tersisa sekitar 6.634 KPM yang belum menerima bantuan.
Sedangkan untuk bantuan beras, Hendra menyebut sudah mencapai 50,61 persen dari sasaran. "Sampai hari ini sebanyak 47.099 dari 95.371 KPM sudah menerima bantuan beras dari pusat tersebut," ungkapnya. (rif/alx)
Baca Tribun Jogja edisi Rabu 4 Agustus 2021 halaman 04.