BOR Perawatan Intensif di Bantul Turun Menjadi 87,18 Persen
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyatakan tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) isolasi pasien COVID-19 di hari
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyatakan tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) isolasi pasien COVID-19 di hari terakhir PPKM level 4 mencapai 93,12%.
Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja mengatakan bahwa BOR di Kabupaten Bantul memang tinggi, namun tidak terlalu penuh. Ia berharap BOR di Bantul akan terus terkendali dan semua pasien bisa mendapatkan perawatan. Mengingat dalam waktu dekat beberapa rumah sakit rujukan COVID-19 menambah kapasitas bed.
"Masih tinggi (BOR) iya, tapi tidak semua penuh. Sehingga kalau ada kegawatan masih bisa dirujuk, ini juga semoga bisa segera tambah ICU dan ruang rawat agar semakin terurai," ucapnya, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Puslatkot KONI Kota Yogyakarta Mulai Digelar Hari Ini
Dinkes menyebut ada penurunan untuk BOR perawatan intensif atau critical bed menjadi 87,18%.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bantul, Sapta Adisuka Mulyatno menjelaskan untuk BOR perawatan intensif, mengalami penurunan cukup signifikan. Menurutnya, hal tersebut karena jumlah pasien bergejala ringan lebih banyak dibandingkan bergejala sedang atau berat.
"Kalau untuk (tempat tidur) perawatan intensif ada 39 dan terisi 34. Jadi untuk BOR intensif sudah 87,18 persen," ujarnya.
Sementara itu untuk, jumlah bed isolasi pasien Covid-19 di Bantul saat ini berjumlah 349. Jumlah tersebut akan terus bertambah sesuai kebutuhan penanganan kasus.
Baca juga: UGM Terima 9.210 Mahasiswa Baru, 22,6 Persen Merupakan Penerima KIP Kuliah
"Untuk BOR isolasi yang tersedia di rumah sakit rujukan COVID-19 ada 349 dan saat ini terpakai 325. Jadi BOR isolasi 93,12 persen," paparnya.
Sementara itu untuk BOR di shelter, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul Sri Wahyu Joko Santoso mengungkapkan bahwa saat ini terjadi penurunan BOR di shelter yang dikarenakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan mengalami penurunan.
"Untuk BOR di shelter Kabupaten 70%, jadi bisa dikatakan pasien yang masuk shelter Kabupaten sudah mulai berkurang," tandasnya. (nto)