Wabah Virus Corona

UPDATE Data COVID-19 Hari Ini 31 Juli 2021: Kasus Baru Tambah 37.284, Sembuh 39.372, Meninggal 1.808

Hingga Sabtu (31/7/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 37.284 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock
Ilustrasi virus corona di Indonesia 

Tribunjogja.com -  Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya menekan angka penularan Covid-19.

Namun hingga hingga akhir Juli 2021 penularan Virus Corona penyebab Covid-19 masih terus berlangsung.

Mengacu Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Sabtu (31/7/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 37.284 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Pekerja medis mengumpulkan sampel usap dari seorang wanita selama pengujian virus corona di pusat pengujian Covid-19 di Kajang, pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia Sabtu (8/5/2021) ditengah lonjakan kasus.
Pekerja medis mengumpulkan sampel usap dari seorang wanita selama pengujian virus corona di pusat pengujian Covid-19 di Kajang, pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia Sabtu (8/5/2021) ditengah lonjakan kasus. (AP PHOTO/VINCENT THIAN/KOMPAS.COM)

Dengan penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3.409.658 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Informasi ini disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Sabtu sore. Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id.

Baca juga: Kabar Duka, Nakes Hamil 7 Bulan di RS PKU Muhammadiyah Bantul Gugur karena Covid-19 

Pasien sembuh dan meninggal

Data yang sama menunjukkan, ada penambahan pasien sembuh akibat Covid-19. Dalam 24 jam terakhir, jumlahnya bertambah 39.372 orang.

Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 2.770.092 orang.

Akan tetapi, jumlah pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah. Pada periode 30-31 Juli 2021, ada 1.808 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 94.119 orang sejak awal pandemi. Dengan data tersebut, maka saat ini tercatat ada 545.447 kasus aktif Covid-19.

Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain itu, pemerintah juga mencatat bahwa kini terdapat 278.618 orang yang berstatus suspek.

Kasus di DKI Jakarta mulai mereda

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk anak umur 12-17 tahun di wilayah Jakarta Selatan pada Jumat (2/7/2021) pagi.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk anak umur 12-17 tahun di wilayah Jakarta Selatan pada Jumat (2/7/2021) pagi. (Dok. Pemkot Jaksel)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengingatkan warga Ibu Kota untuk tetap berhati-hati dan tidak lengah menghadapi pandemi Covid-19.

Menurutnya, meski saat ini gelombang kedua pandemi Covid-19 di DKI Jakarta mulai menampakkan indikasi mereda, namun hal itu bukan berarti pandemi Covid-19 sudah usai.

Melansir dari kompas.com, bila ditinjau dari segi kasus aktif/jumlah pasien, tingkat kematian, hingga positivity rate, seluruhnya menunjukkan tren penurunan.

Menurut Anies Baswedan, semua ini belum selesai dan ia meminta masyarakat tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan (prokes).

Ia pun menyebut, lonjakan kasus Covid-19 berpotensi kembali terjadi jika pengurangan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan kendor.

"Saya ingatkan juga, hati-hati. Ini belum selesai. Kita belum menang!" tegas Anies dalam keterangan video yang disiarkan kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (31/7/2021).

"Kasus aktif walaupun sudah jauh lebih rendah daripada awal, ini masih tetap tinggi. Masih ada sekitar 3.000 kasus baru setiap hari, walaupun yang sembuh sudah jauh lebih banyak," jelasnya.

Baca juga: Jumlah Pemakaman Prokes COVID-19 Kota Yogyakarta Sepanjang Juli 2021

Kendati trennya menurun cukup signifikan, sejumlah parameter pandemi di Jakarta masih di atas standar aman WHO.

Positivity rate masih di kisaran 15 persen per hari, padahal standar aman WHO maksimum lima persen.

Keterisian rumah sakit oleh pasien Covid-19 juga masih di atas 70 persen, sedangkan standar aman WHO 60 persen.

"Antrean IGD memang sudah terurai, tapi ICU masih cukup padat," kata Anies.

"Karena itu jangan kasih kendor. Jangan lengah. Jangan sampai momentum perbaikan ini berbalik karena kita buru-buru merasa senang, buru-buru merasa berhasil, lalu kita mulai berkegiatan bebas. Terus kurangi mobilitas, terus jaga protokol kesehatan dengan ketat, harus sampai tuntas," ujarnya.

Jakarta sempat mengalami situasi wabah paling buruk pada awal dan pertengahan Juli 2021, ketika jumlah kasus aktif Covid-19 pernah mencapai 113.000 orang sehari.

Kala itu, hampir 500 orang dimakamkan dengan protokol Covid-19 per harinya, sekitar 75 di antaranya meninggal di luar fasilitas kesehatan, baik saat menjalani isolasi mandiri atau dalam upaya mencari pertolongan medis.

Saat ini, Anies berujar bahwa jumlah kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota sudah di bawah puncak gelombang pertama dengan kisaran 19.000 pasien.

Pemakaman dengan protokol Covid-19 kini di kisaran 100 kasus per hari dan kematian pasien Covid-19 di luar fasilitas kesehatan sekitar tiga korban per harinya. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved