Bisnis
Tawarkan Saham ke Publik, Bukalapak Jadi Unicorn Indonesia Pertama yang Melantai di BEI
Penawaran umum ditargetkan dapat dilaksanakan pada 28 Juli - 30 Juli 2021 dan pencatatan di BEI dengan kode saham BUKA dijadwalkan pada 6 Agustus 2021
TRIBUNJOGJA.COM - Hari ini PT Bukalapak.com Tbk (Bukalapak) resmi mengumumkan rencananya untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Perusahaan All-Commerce ini akan menjadi unicorn Indonesia yang pertama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Informasi ini disampaikan dalam kesempatan kegiatan Public Expose yang digelar secara virtual, dan dihadiri oleh Chief Executive Officer Bukalapak, Rachmat Kaimuddin didampingi oleh Jajaran Direksi, dan Jajaran Komisaris Bukalapak, serta turut mengundang para investor dan calon investor, baik dari kalangan institusi maupun retail.
Bukalapak akan menjalankan penawaran awal (bookbuilding) dan roadshow sejak tanggal 9 Juli hingga 19 Juli 2021.
Dimana pernyataan efektif dari OJK diharapkan terbit pada 26 Juli 2021.
Baca juga: Bukalapak Jaga Harga Jual Oksigen Demi Bantu Masyarakat Hadapi Covid-19
Selanjutnya, penawaran umum ditargetkan dapat dilaksanakan pada 28 Juli - 30 Juli 2021 dan pencatatan di BEI dengan kode saham BUKA dijadwalkan pada 6 Agustus 2021.
Terkait dengan rencana go public ini, Chief Executive Officer Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengungkapkan,
“Melalui rencana IPO ini, kami yakin, dapat semakin memperkuat jaringan bisnis dan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk berkembang bersama guna mewujudkan ekosistem digital, serta memajukan UMKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi Bukalapak untuk mewujudkan perekonomian yang adil bagi semua. “
Dalam IPO ini, Bukalapak telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Adapun PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia telah juga ditunjuk untuk bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.
IPO ini juga akan ditawarkan kepada investor internasional, sehingga Bukalapak mempercayakan UBS AG Singapore Branch dan Merrill Lynch (Singapore) Pte. Ltd. bertindak sebagai joint global coordinators dan joint bookrunners untuk memasarkan IPO ini kepada investor internasional.
Sesuai rencana, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan entitas anak.
Sebagai perusahaan berbasis teknologi, Bukalapak akan terus melakukan inovasi tidak hanya di layanan online, tapi juga offline.
Dengan demikian, siapapun dapat mengaksesnya untuk kegiatan dagang dan bisa dari mana saja.
Baca juga: Kredivo dan Bukalapak Luncurkan Fitur Paylater, Ini Kelebihannya
Tumbuh dan Berkembang