Cerita Kakak Adik Asal DI Yogyakarta Langganan Juarai Taekwondo Tingkat Nasional dan Internasional

Kakak beradik asal DI Yogyakarta, Muhammad Farras Azmi dan Muhammad Farhan Sidiq unjuk gigi dalam kejuaraan taekwondo nomor poomsae tingkat nasional

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Taufiq Syarifudin
M Farras Azmi (kiri) dan M Farhan Sidiq ketika ditemui disela-sela latihannya. 

Namun ia juga mengatakan tetap senang jika ke depan dapat mengikuti kejuaraan di nomor kyorugi, selain menantang ia juga ingin menguji batas kekuatannya di nomor kyorugi.

Sejak mengikuti latihan taekwondo, Farras telah berganti sebanyak tiga kali di dojang yang berbeda, saat ini ia bergabung dengan Fighting Soul Taekwondo (FST) yang kerap berlatih di Gor Karangwaru atau SCH.

Atlet yang juga bersekolah di SMP Al-Azhar ini selanjutnya mengatakan senang bisa berada di FST karena mendapat teman-teman baru yang sangat suportif satu sama lain.

"Di sini senang dapat teman-teman baru, dan yang penting tidak ada saling membully," ujarnya.

Mencintai Taekwondo

Kebanyakan anak-anak di masa pandemi Covid19 ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai entah milik orang tuanya, atau miliknya pribadi untuk sekedar bermain game atau menonton video di layanan streaming.

Berbeda dengan Farras dan Farhan, baginya berlatih taekwondo lebih penting daripada bermain gawai di rumah. Hal itu pun dibuktikan oleh Farras yang kerap menambah waktu latihan pada pagi hari sebelum sore harinya berlatih bersama di Gor Karangwaru.

"Saya sering nambah latihan sendiri kalau pagi, biasanya Farhan ngikut latihan juga," bebernya.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 DI Yogyakarta Tinggi, Sekda DIY Minta Warga Isoman di Rumah Pindah ke Selter

Begitu pula dengan Farhan setiap sore jadwal latihan tiba, ia adalah anak berusia delapan yang tidak mau sampai ketinggalan tiap sesinya. Sang ayah, Nanang bercerita, Farhan akan menangis jika ia tidak ikut berlatih taekwondo dengan teman-temannya.

Bahkan beberapa kali saat orang tuanya ada urusan ke luar kota, Farras dan Farhan lebih memilih tetap berlatih ketimbang ikut kedua orang tuanya, meskipun dalam waktu cukup lama.

"Mereka itu paling semangat kalau latihan, diajak orangtuanya ke luar kota karena ada urusan, mereka gak mau, ingin latihan saja katanya, biar nanti di rumah sama ART," jelas Nanang.

Selain itu, ternyata kecintaannya menggeluti taekwondo menurun dari sang ayah yang semasa mudanya sering ikut berlatih bela diri di berbagai perguruan.

Nanang pun hanya berharap kedua anaknya memiliki jiwa pemberani dan ksatria, serta menjadi sosok pemimpin di masa yang akan datang. Baginya urusan mendapat gelar juara adalah belakangan.

"Buat saya piagam juara itu mengikuti, kalau mereka serius pasti juara juga akan didapat," tandasnya. (tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved