Dampak Baik PPKM Darurat, Kualitas Udara Kota Yogyakarta Membaik

Kualitas udara Kota Yogyakarta mengalami perbaikan cukup signifikan, seiring penerapan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu. Hal tersebut, disebabkan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
ILUSTRASI Kawasan Malioboro dan Simpang Tugu Pal Putih yang terpantau lengang. Arus kendaraan pun tampak lancar pada Kamis (13/5/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kualitas udara Kota Yogyakarta mengalami perbaikan cukup signifikan, seiring penerapan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu. Hal tersebut, disebabkan oleh menurunnya tingkat konsentrasi karbonmonoksida (CO).

Kepala UPT Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sutomo mengungkapkan, selama PPKM Darurat, mobilitas warga masyarakat, khususnya yang menggunakan kendaraan bermotor, memang sangat turun.

"Jadi, kami menduga, penurunan konsentrasi CO disebabkan oleh tingkat mobilitas masyarakat yang menurun sepanjang PPKM Darurat," cetusnya, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat, Mobilitas Warga di Kabupaten Sleman Turun 45 Persen 

Perkiraannya, tentu bukan isapan jempol belaka. Bagaimana tidak, perbaikan kualitas udara di kota pelajar, mulai terjadi saat masuk Juli. Sejak menginjak bulan ke tujuh tersebut, konsentrasi CO cenderung terus menurun.

Selain konsentrasi CO yang turun hingga 40 persen, deretan paramater lain pun menunjukkan titik terang. Baik itu Sulfur Dioksida (SO2), Ozon (O3), Particulate Matter (PM2.5), PM10 Ozon (O3), sampai Nitrogen Dioksida (NO2).

"Sejak masuk Juli itu, sampai sejauh ini, selalu menunjukkan kualitas udara yang baik di Kota Yogya. Dalam artian, tidak memberi efek negatif terhadap, manusia, hewan, serta tumbuh-tumbuhan di sini," jelas Sutomo.

Ia melanjutkan, jika dibandingkan dengan Juni lalu, keadaan ini jelas menunjukkan perbaikan. Pasalnya, sepanjang bulan sebelumnya, masih dijumpai beberapa hari yang kualitas udaranya hanya masuk kategori sedang.

"Ada beberapa hari, di Juni kemarin, sekitar 10 persen yang kualitas udaranya sedang. Tapi, itu masih bisa diterima untuk kesehatan makhluk hidup," ungkapnya.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Massal, Kapolri Minta Semua Elemen Masyarakat Berkolaborasi Percepat Vaksinasi

Berdasarkan pantauan Tribun Jogja melalui aplikasi ISPUnet pada Jumat (16/7/2021) siang, pukul 11.00, kualitas udara Kota Yogyakarta masuk katogori baik. Tercatat, tingkat PM2.5 ada di angka 34, dan kelembaban 58 persen.

Menurut Sutomo, masyarakat pun bisa memantau langsung kualitas udara di seluruh DI Yogyakarta via aplikasi besutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut. Aplikasi, dapat dikses lewat smartphone.

"Aplikasi otomatis tersambung dengan pemantau kualitas udara, atau Air Quality Monitoring System terdekat. Untuk warga DIY, informasinya tentu dari Air Quality Monitoring System yang di kota," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved