Gunungkidul Mulai Melandai dengan 180 Kasus Baru Covid-19, Angka Kematian Masih Tinggi

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kasus baru konfirmasi positif covid-19 di Gunungkidul mulai melandai berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pada Senin (12/07/2021).

Namun, angka kematian harian masih terbilang tinggi.

Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty melaporkan bahwa hari ini terdapat 180 kasus konfirmasi positif COVID-19 baru.

"17 di antaranya dilaporkan meninggal dunia," kata Dewi sore ini.

Menurutnya, sebagian besar kasus meninggal dunia yang diketahui hasil positifnya hari ini terjadi saat dirawat di rumah sakit (RS).

Baca juga: Kematian Pasien Isoman COVID-19 Meningkat, PMI Gunungkidul Kewalahan Lakukan Penanganan

Hanya ada 4 pasien isolasi mandiri (isoman) yang dilaporkan meninggal.

Angka pasien sembuh hari ini pun terbilang tinggi, yaitu 246 kasus.

Menurut Dewi, 163 kasus baru kini menjalani perawatan dan isoman.

"Sampai hari ini, ada 9.901 kasus konfirmasi positif COVID-19 secara kumulatif," ungkapnya.

Adapun angka kematian kumulatif kini mencapai 427 kasus dan 3.194 kasus dalam perawatan dan isoman.

Sedangkan pasien yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 6.280 kasus.

Terkait dengan tingginya kasus kematian isoman, Dewi menyatakan akan meningkatkan pemantauan pada mereka.

Namun pada satu sisi ia mengharapkan pasien juga rutin berkomunikasi dengan petugas medis.

Baca juga: Kembali Rekor, Dalam Sehari Gunungkidul Catatkan 23 Kasus Meninggal Dunia karena COVID-19

"Kami harapkan mereka proaktif melaporkan kondisi hingga kebutuhan medisnya ke fasilitas kesehatan," katanya.

Sebelumnya, Staf Administrasi, Logistik dan Pendampingan SDM PMI Gunungkidul, Saiful Asrofi memaparkan angka kematian isoman terbilang tinggi.

Hal itu diketahui dari jumlah jenazah yang ditangani.

Pada bulan Juli ini saja, tercatat ada 19 jenazah isoman yang ditangani tim pemakaman PMI Gunungkidul.

Sejauh ini, sebanyak 41 jenazah yang ditangani, di mana 39 di antaranya berstatus konfirmasi positif.

"Tak hanya pemakaman, permintaan rukti (memandikan) jenazah juga meningkat," ungkap Saiful. ( Tribunjogja.com )