Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Gunungkidul Capai 6.280 Orang

Kasus baru konfirmasi positif Covid-19 di Gunungkidul sedikit melandai.

Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Bangunan RSUD Wonosari yang menjadi rujukan COVID-19. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kasus baru konfirmasi positif Covid-19 di Gunungkidul sedikit melandai, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pada Senin (12/7/2021). Namun, laporan angka kematian harian masih terbilang tinggi.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty melaporkan pada Senin (12/7/2021) terdapat 180 kasus konfirmasi positif baru. "Sebanyak 17 kasus di antaranya dilaporkan meninggal dunia," kata Dewi.

Menurutnya, sebagian besar pasien yang meninggal dunia itu kehilangan nyawanya saat dirawat di rumah sakit (RS). Hanya ada 4 pasien isolasi mandiri (isoman) yang dilaporkan meninggal. Angka pasien sembuh pun terbilang tinggi, yaitu 246 kasus.

Menurut Dewi, 163 kasus baru kini menjalani perawatan dan isoman. "Sampai hari ini (Senin), ada 9.901 kasus konfirmasi positif Covid-19 secara kumulatif," ungkapnya.

Adapun angka kematian kumulatif kini mencapai 427 kasus dan 3.194 kasus dalam perawatan maupun isoman. Adapun pasien yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 6.280 kasus.

Terkait tingginya kasus kematian pasien isoman, Dewi menyatakan akan meningkatkan pemantauan. Ia juga berharap pasien rutin berkomunikasi dengan petugas medis.

"Kami harapkan mereka proaktif melaporkan kondisi hingga kebutuhan medisnya ke fasilitas kesehatan," katanya.
Staf Administrasi, Logistik dan Pendampingan SDM PMI Gunungkidul, Saiful Asrofi memaparkan sepanjang Juli, tercatat 19 jenazah pasien isoman yang ditangani tim pemakaman PMI Gunungkidul. "Tak hanya pemakaman, permintaan rukti (memandikan) jenazah juga meningkat," ungkap Saiful.

Sementara itu, di Padukuhan Karang Tengah, Desa Nogotirto, Gamping, Sleman, wilayah domisili JS alias Kelik dan CD, sepasang suami istri yang meninggal saat menjalani isoman, kini termasuk zona merah Covid-19. Desa tersebut rupanya darurat Covid-19 karena banyaknya penularan yang terjadi akhir-akhir ini.

"Saya melihatnya penyebaran kok cepat sekali. Kebetulan di Nogotirto ini zonanya jadi merah karena banyak kasus," jelas Dukuh Karang Tengah III, Surahmin.

Ia menjelaskan, khusus di padukuhan Karang Tengah tercatat sudah ada sekitar 80 warga yang terpapar Covid-19. Jumlah tersebut tersebar di 17 Rukun Tetangga (RT) dan 6 Rukun Warga (RW). Sebanyak 26 orang dinyatakan sembuh, 6 orang meninggal dunia karena Covid-19, dan 48 sisanya masih menjalani perawatan serta isolasi mandiri.

Kendati demikian, warga yang terpapar Covid-19 dan dinyatakan meninggal saat isoman baru menimpa JS dan CD saja. (alx/hda)

Baca selengkapnya Tribun Jogja edisi Selasa 13 Juli 2021 halaman 04.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved