Angka Kematian Pasien di Gunungkidul Kian Meninggi
Angka kematian baru karena Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul mencapai puncak tertinggi pada Rabu (7/7/2021) dengan 15 kasus.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Angka kematian baru karena Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul mencapai puncak tertinggi pada Rabu (7/7/2021) dengan 15 kasus. Jumlah ini terbilang paling tinggi di wilayah itu sejak pandemi terjadi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty menyampaikan ada 300 kasus baru konfirmasi positif pada Rabu. Merujuk pada data yang diberikan, hasil konfirmasi positif dari 15 kasus meninggal dunia tersebut baru keluar hari ini. Artinya, sebanyak 285 kasus lainnya kini mendapat perawatan dan isolasi mandiri (isoman).
Berdasarkan jenis tesnya, Dewi menyampaikan sebanyak 274 kasus berasal dari swab antigen, sedangkan 26 kasus sisanya merupakan hasil dari swab PCR (Polymerase Chain Reaction). "Sebanyak 196 kasus konfirmasi positif kini dinyatakan sudah sembuh," ungkapnya.
Per Rabu kemarin, Gunungkidul mencatatkan 8.573 kasus konfirmasi positif Covid-19 secara kumulatif. Sebanyak 3.137 pasien dalam perawatan dan isoman, sedangkan 5.098 warga dinyatakan sembuh.
Tambahan kasus meninggal dunia membuat angka kumulatif kematian karena Covid-19 naik jadi 338 kasus secara keseluruhan. Sebelumnya, rekor harian kematian tertinggi tercatat ada 13 kasus pada 2 Juli silam.
Terpisah, Direktur RSUD Wonosari dr. Heru Sulistyowati mengatakan bahwa hingga kemarin 75 tempat tidur (TT) untuk penanganan Covid-19 masih penuh pasien. Hal serupa juga terjadi di Instalasi Gawat Darurat (IGD). "Kemarin yang di IGD sudah kami pindahkan ke bangsal, tapi sekarang IGD penuh lagi," kata Heru.
Sementara itu, RSUD Wates sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo menambah bangsal isolasi bagi pasien yang terpapar virus corona. Sebab, berdasarkan laporan harian ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit tersebut pada Selasa (6/7) kemarin malam dalam kondisi penuh.
Direktur Utama RSUD Wates, Lies Indriyati mengatakan pada saat itu, 6 TT di bed critical/ICU dan 24 TT di bed non critical seluruhnya penuh. Adapun tempat isolasi IGD ada antrean lebih dari 10 orang. Pada Rabu (7/7), pihaknya menambah satu bangsal dengan kapasitas 10 tempat tidur.
"10 TT itu hari ini sudah siap digunakan," katanya.
Selain itu juga ada tiga bangsal lainnya dengan 20 TT untuk pasien Covid-19 saat ini masih dalam proses renovasi. (alx/scp)
Baca selengkapnya Tribun Jogja edisi Kamis 8 Juli 2021 halaman 04.