Enggan Pusingkan Tunggakan Klaim Penanganan Pasien COVID-19, RSUD Kota Yogya Pilih Langkah Ini
RSUD Kota Yogyakarta akhirnya dapat bernafas lega, setelah klaim penanganan pasien COVID-19 mulai dibayarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - RSUD Kota Yogyakarta akhirnya dapat bernafas lega, setelah klaim penanganan pasien COVID-19 mulai dibayarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hal tersebut menjadi angin segar mengingat peningkatan kasus terus terjadi dalam satu pekan terakhir.
Dirut RSUD Kota Yogyakarta, Ariyudi Yunita mengatakan, meski klaim belum dibayar sepenuhnya, ia mengaku telah mendapat kepastian.
Pihaknya pun bisa memahami situasi keuangan pemerintah pusat dalam penanganan pandemi, sehingga tidak perlu mempermasalahkannya.
Baca juga: Daftar Jenis Buah-buahan Mengandung Gula dan Kalori Tinggi
"Jadi, kalau masih ada (tunggakan), ya masih ada, cuma itu kan pembayaranya bergiliran. Kita menunggu kemampuan keuangannya juga. Tetap dibayar kok, sedikit demi sedikit tetap masuk, begitu," ujarnya, Rabu (30/6/2021).
Namun, Yunita enggan membeberkan angka tunggakan, yang masih dialami RSUD Kota Yogyakarta hingga saat ini.
Menurutnya, seluruh jajaran direksi sudah dibikin pusing dengan peningkatan kasus corona di kota pelajar yang berdampak pada operasional seluruh faskes.
"Sekitar berapa itu (tunggakannya), nggak jelas lah, saya tidak bisa menyampaikan, yang penting kita minta doanya saja, supaya bisa lancar semuanya, dalam penanganan pandemi COVID-19 ini, ya," ungkap Yunita.
"Toh, operasional tetap jalan, kita tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Makanya, saya juga nggak berani jawab (soal besaran tunggakan), karena ini situasi sudah saking pusingnya," lanjutnya.
Ia mengatakan, sebagai rumah sakit plat merah, saat ini pihaknya tengah fokus menambah alokasi bed perawatan bagi pasien COVID-19.
Walau ia juga menyadari, berapapun tambahan yang disiapkan, ruang-ruang akan senantiasa penuh, jikalau kondisinya tetap seperti ini.
Baca juga: Dokter Ahli Serukan Penggunaan Masker Dobel untuk Cegah Penuluaran Covid-19
"Itu jadi kendala, terkait ruang perawatan, karena kasusnya terus meningkat. Jadi, mau ditambah berapapun, itu tetap bakal penuh. Bed-nya sudah ditambah terus, hari ini kita sediakan 48 bed, dan itu penuh," katanya.
"Ayo lah sama-sama menjaga protokol kesehatan dengan baik, kurangi mobilitas dulu ya, kalau tidak benar-benar penting, sementara saja, biar nakes-nakes juga tidak kewalahan di rumah sakit," imbuh Yunita.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogya, Heroe Poerwadi mengaku belum memperoleh kabar lebih lanjut soal sisa tunggakan yang dialami rumah sakit rujukan.
"Ya, itu belum ada laporan lagi ke saya soal tunggakan-tunggakan pembayaran dari (pemerintah) pusat, sampai sejauh ini belum ada," pungkasnya. (aka)