Cerita Perjuangan Anak Petani dari Desa Turgak Lampung jadi Lulusan Tercepat di UNY dengan IPK 3,88

Cerita Perjuangan Anak Petani dari Desa Turgak Lampung jadi Lulusan Tercepat di UNY dengan IPK 3,88

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Cerita Perjuangan Anak Petani dari Desa Turgak Lampung jadi Lulusan Tercepat di UNY 

Di benaknya, Andri selalu berpikir dia memikul tanggung jawab penuh untuk ikut berkontribusi mengembangkan wilayah Lampung Barat.

Maka, dia berusaha untuk tidak mengecewakan orang-orang yang sudah menyekolahkannya hingga menjadi sarjana.

“Ayah saya hanya seorang petani tamatan SD. Ibu saya, sudah wafat pas saya usia 15 tahun. Jadi, saya ingin mewujudkan cita-cita saya dan mereka, yaitu mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,” beber pria kelahiran 1998 itu.

Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Otomatis, keluarga pasti menaruh harapan tinggi kepadanya.

Selama di UNY, alumni SMA Negeri 1 Belalau tersebut mengisi hari-hari dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan pada umumnya, termasuk mengikuti organisasi dan mengerjakan penelitian dengan dosen atau mahasiswa lain.

Tidak heran, dia sempat mencatatkan beberapa prestasi nasional di bidang penulisan karya tulis ilmiah dan program pengabdian masyarakat. 

Beberapa prestasi tersebut mengantarkannya untuk meraih penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi UNY tahun 2020 dan 2021.

“Saya ingat kata-kata ayah dan ibu saja. Maka, saya berusaha untuk mengatur waktu yang baik serta skala prioritas dan tujuan yang jelas dalam melakukan sesuatu” paparnya.

IPK CUMLAUDE

Keteguhan Andri berbuah manis. Dia menjadi wisudawan yang lulus tercepat dalam periode wisuda Juni 2021 ini. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)-nya pun masuk dalam kategori dengan pujian atau cumlaude.

Masa studinya adalah 3 tahun 6 bulan dengan IPK nyaris 4, tepatnya 3,88.

“Awalnya, saat pas di SMA itu, nilai saya cukup bagus. Setidaknya, saya 5 kali juara umum. Dari sekolah, saya diminta mewakili untuk ikut seleksi beasiswa 3T itu,” jelasnya lagi.

Hasilnya, Andri bisa mendapat beasiswa untuk siswa yang tinggal di daerah 3T.

“Sebelumnya, saya pernah keterima di dua universitas swasta lain, tapi saya pilih di UNY karena diarahkan untuk masuk FIK UNY. Kebutuhan untuk ilmuwan ataupun praktisi sport science di Lampung Barat maupun di nasional masih sangat kurang. Sehingga, saya diarahkan ke sini,” kata Andri.

Dia berharap, kisahnya bisa memotivasi lebih banyak pemuda untuk ikut mengharumkan nama daerah maupun Indonesia.

“Saya bangga, bisa ikut berkontribusi, anak petani dari daerah terpencil mampu berprestasi di UNY, bahkan di ranah nasional,” tandasnya. (Tribunjogja/Ardhike Indah)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved