Sebanyak 6.663 Anak Terpapar Covid-19 Hingga Juni 2021, IDAI DIY Minta PTM Ditunda

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY meminta agar pembelajaran tatap muka di DI Yogyakarta ditunda. Hal ini lantaran kasus Covid-19 di DIY

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY meminta agar pembelajaran tatap muka di DI Yogyakarta ditunda.

Hal ini lantaran kasus Covid-19 di DIY masih tinggi. Bahkan, hari ini, Sabtu (26/6/2021) ada penambahan kasus terkonfirmasi mencapai 782 orang.

“Dari IDAI pusat sudah jelas, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebaiknya ditunda,” ungkap dr Rina Triasih MMEd (Paed) PhD SpAK, pengurus IDAI DIY kepada wartawan, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Psychowriter Dr Muhsin Kalida Ajarkan Pelaku UMKM di Sleman Mulai Menulis tentang Produk Mereka

Dia menjelaskan, pandemi ini menjadi buah simalakama bagi dunia pendidikan. Hal ini lantaran pendidikan dan sosialisasi serta pergaulan anak penting untuk perkembangan optimal.

Maka, risiko dari Covid-19 ini perlu dipertimbangkan secara matang.

“Kemarin, sebelum ada lonjakan, kami sudah tawar menawar untuk buka saja sekolah sesuai dengan risiko masing-masing daerah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat (prokes), tapi kalau sekarang, kita harus perhatikan dan waspada,” bebernya lagi.

Rina melanjutkan, situasi seperti ini juga menjadi catatan bagi dunia pendidikan untuk mencari cara agar anak tetap semangat sekolah daring.

Dari catatan IDAI DIY, posisi DI Yogyakarta berada di urutan kelima sebagai provinsi dengan kasus penularan Covid-19 ke anak terbanyak.

Hingga tanggal 20 Juni 2021, setidaknya ada 6.663 anak yang sudah terjangkit virus Sars-CoV-2 di DIY dari 52.641 kasus yang ada.

Jika dipersentasikan, ada sekitar 12,7 persen anak yang pernah mengalami penyakit Covid-19 dengan tingkat kematian 0,09 persen.

“Di DIY, kasus Covid-19 anak itu menduduki urutan kelima, keempat, kelima lagi dari seluruh provinsi di Indonesia. Ini juga karena jumlah penduduk DIY tidak banyak, maka angkanya tinggi,” kata Ketua IDAI DIY Dr Sumadiono SpA(K).

Sumadiono melanjutkan, jumlah kasus Covid-19 yang meningkat di DIY akan memberikan risiko anak terpapar virus corona lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Meski keparahan dan kematian karena Covid-19 pada anak lebih rendah dari orang dewasa, tapi jika terkonfirmasi, maka mereka tetap bisa menularkan ke orang lain, termasuk ke manula.

Jumlahnya Meningkat

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved