Kisah Pilu Nakes di Bekasi Gugur Terpapar Covid-19, Tangis Suami Pecah di Samping Jenazah Istrinya
Lagi, seorang tenaga medis yang menjadi garda terdepan melawan pandemi Covid-19 gugur setelah berjuang melawan virus corona.

TRIBUNJOGJA.COM, BEKASI - Duka kembali menyelimuti dunia medis di Tanah Air.
Seorang tenaga kesehatan di Bekasi, Jawa Barat gugur setelah berjuang melawan Covid-19.
Tenaga medis tersebut meninggal dunia dalam kondisi hamil.
Penghormatan pun diberikan oleh sejumlah rekan-rekannya sesama tenaga medis untuk mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatannya terakhir.
Kematian sang nakes tersebut meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi suaminya.
Sang suami dengan menggunakan pakaian APD setia mendampingi saat jenazah istrinya yang dibawa oleh dua petugas ke halaman sebuah rumah sakit.
Kesedihan tampak dari wajah sang suami.
Sambil jongkok, dia tak kuasa menahan air mata tepat di samping keranda beroda yang membawa jenazah istrinya.
Sementara rekan-rekan sesama tenaga medis memberikan penghormatan dengan mengantar nakes tersebut hingga halaman rumah sakit.
Kisah memilukan ini dibagikan oleh akun TikTok @perawatbnnkkrw.
Video yang diunggah pun langsung mendapatkan simpati dari banyak netizen.
Dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews.com, pengunggah video yang tak ingin disebutkan namanya tersebut mengaku nakes yang meninggal akibat Covid-19 itu adalah teman kuliahnya.
Menurutnya, mendiang nakes yang akrab disapa Teh Is itu merupakan bidan di sebuah rumah sakit di Bekasi, Jawa Barat.
Sementara, suaminya yang bernama Roni merupakan seorang perawat.
"Roni juga teman saya, itu Roni suaminya Teh Is, dan sama-sama nakes," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (24/6/2021).
Ia mengungkapkan, Teh Is meninggal dunia pada Rabu (23/6/2021), saat sedang mengandung anak keduanya.
Ia pun ikut berduka dan merasa sedih kala mengetahui kabar tersebut.
Meski tidak bekerja di tempat yang sama, ia mengaku mendapat video saat jenazah Teh Is diberi penghormatan terakhir oleh para nakes, dari grup kelasnya saat kuliah.
Namun, rangkaian kata dalam video yang diunggahnya di TikTok itu merupakan tulisannya sendiri.
Bahkan, ia sampai ikut menangis kala menulisnya.
"Kalau video aku dapet dari grup kelas waktu kuliah, kalau (tulisan) yang di TikTok itu murni aku yang buat, bahkan sambil nangis waktu buatnya," ujarnya.
Di sisi lain, ia tidak mengetahui sudah berapa lama mendiang Teh Is berjuang melawan Covid-19.
Pun dengan kemungkinan mendiang Teh Is terpapar Covid-19 saat sedang bertugas merawat pasien.
"Saya kurang tahu karena saya hanya teman kuliahnya saja, tidak bekerja satu RS," pungkasnya.
Baca juga: Melihat Bagaimana Para Relawan Pemakaman Covid di Sleman Menjaga Staminanya
Baca juga: Cerita Anggota PMI Siang-Malam Naik Turun Bukit Lakukan Pemakaman Prosedur Covid
Ketua IDI Tangsel Gugur Terpapar Covid-19
Sebelumnya, seorang dokter yang menjadi garda terdepan melawan pandemi Covid-19 di Tangerang Selatan juga gugur terpapar virus corona.
Dokter yang gugur terpapar Covid-19 ini adalah Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Imbar Umar Gazali meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
Imbar gugur setelah menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Jakarta pada Rabu (23/6/2021) sekitar pukul 04.00 WIB.
Duka mendalam pun dirasakan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
"Iya benar. Mohon doanya ya. Petarung Covid-19 kami satu lagi dipanggil Allah," ujar Benyamin melalui pesan singkat.
Menurut Benyamin, Imbar merupakan sosok yang gigih dalam menjalankan tugas, terlebih dalam penanggulangan Covid-19 saat ini.
"Beliau sosok yang gigih dalam menjalankan tugas, terlebih di tengah pandemi ini. Kami sangat kehilangan. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah," pungkasnya.
Belum diketahui sejak kapan Imbar, yang juga menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Serpong Utara, terpapar virus corona dan mulai menjalani perawatan intensif.
Benyamin hanya mengatakan, Imbar meninggal dunia pada Rabu pagi sekitar pukul 04.00 WIB saat dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 wilayah DKI Jakarta.
Update Covid-19 Nasional

Sementara itu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi, bahkan kian memburuk.
Selama 24 jam terakhir terhitung mulai Rabu (23/6/2021) pukul 12.00 WIB hingga Kamis (24/6/2021) pukul 12.00 WIB, tercatat ada tambahan 20.574 kasus baru Covid-19.
Tambahan itu merupakan rekor tertinggi selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Dengan angka baru ini maka tercatat hingga Kamis (24/6/2021), jumlah total kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 2.053.995 orang.
Data yang sama juga dilaporkan penambahan 355 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien COVID-19 meninggal dunia menjadi 55.949 orang.
Adapun pasien positif COVID-19 sembuh bertambah 9.201 orang, sehingga jumlahnya menjadi 1.826.504 orang.
Saat ini ada 126.696 kasus suspek COVID-19 di Tanah Air.
Data COVID-19 DI Yogyakarta
Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY terus bertahan pada angka tertinggi selama tiga hari berturut-turut.
Pada hari Kamis (24/6/2021), penambahan kasus harian bahkan hampir menembus angka 800 kasus.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan adanya penambahan sebanyak 791 kasus terkonfirmasi.
Sehingga total kasus positif saat ini menjadi 55.463 kasus
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengungkapkan, penambahan kasus terjaring melalui upaya periksa mandiri sebanyak 122 kasus, tracing kontak kasus positif 613 kasus, skrining karyawan kesehatan tiga kasus, dan perjalanan luar daerah tiga kasus.
"50 kasus belum ada informasi," katanya.
Distribusi kasus terkonfirmasi COVID-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 79 kasus, Bantul 249 kasus, Kulon Progo 131 kasus, Gunungkidul 13 kasus, dan Sleman 319 kasus.
Berty kemudian melaporkan penambahan pasien yang mengalami kesembuhan. Jumlahnya sebanyak 258 kasus.
"Sehingga total sembuh menjadi 46.644 kasus," rincinya.
Distribusi kasus sembuh menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 47 kasus, Bantul 118 kasus, Kulon Progo 17 kasus, Gunungkidul 15 kasus, dan Sleman 61 kasus.
Terkait pasien meninggal, terdapat penambahan sebanyak 11 kasus.
(*)