Sport
Arif Dwi Pangestu Atlet Panahan DIY Antarkan Tim Recurve Indonesia ke Olimpiade Tokyo
Arif Dwi Pangestu atlet panahan dari Yogyakarta berhasil membawa tim panahan Indonesia putra nomor recurve berkancah di Olimpiade Tokyo 2020.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Arif Dwi Pangestu atlet panahan dari Yogyakarta berhasil membawa tim panahan Indonesia putra nomor recurve berkancah di Olimpiade Tokyo 2020.
Hasil itu ia dan rekan-rekannya raih selepas mampu bergelut dengan atlet panahan Amerika Serikat di partai final Olympic Qualification Tournament di Paris, Prancis, Sabtu (19/6/2021) kemarin.
Namun pada kesempatan itu, Arif bersama dua pemanah lainnya Alviyanto Bagas Prastyadi dan Riau Ega Agatha harus mengakui keunggulan lawan dengan poin 54-54, 52-57, 55-56, 58-55.
"Sebelumnya saya bersyukur banget pastinya, bisa dapat tiket olimpiade, perhelatan olahraga terbesar dunia. Lawannya di final juga tidak main-main, lawan Amerika," katanya pada Tribunjogja.com, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Sepuluh Atlet Andalan DIY Kembali Dipanggil Pelatnas, Cabor Panahan Terbanyak
Banyak faktor yang menurut Arif sulit untuk diatasi saat berlaga di partai final, mulai dari cuaca saat pertandingan turun hujan hingga disertai angin kencang yang mengganggu keseimbangan.
Meski demikian, penampilan ketiga pemuda Indonesia ini tampil meyakinkan sejak awal kualifikasi.
Pada babak perempat final tim Indonesia mampu melumat Italia dengan poin 58-54, 52-49, dan 54-54.
Beranjak ke babak semifinal, tim Indonesia kembali ditantang oleh negara asal Eropa lainnya, Ukraina.
Dengan penampilan apik, Arif dkk dapat menyelesaikan misi menuju final setelah menekuk lawannya 57-52, 56-52, 51-46.
Pada persiapannya, seluruh tim melakukan program latihan intensif dari pelatihnya sejak mulai pelatnas dilangsungkan.
Arif membeberkan, jika program pelatihannya bahkan dibuat mirip dengan pertandingan babak kualifikasi, hal itu sebagai upaya para atlet terbiasa dengan situasinya.
Baca juga: Cerita Atlet Panahan Okka Bagus Subekti, Berangkat dengan Biaya Sendiri Hingga Dapat Medali Emas
"Latihan kita betul-betul dibuat mirip dengan lombanya, persis dengan simulasi pertandingan di hari H. Pagi-pagi kita cek skor dua kali, setelah itu siang sampai sore latihan beregu," katanya.
Tidak hanya sampai di situ, latihan yang diberikan pada Arif dkk juga berupa latihan fisik dan kardio yang dilakukan secara terpisah.
"Kita dapat jadwal fisik juga tiap hari Senin dan Kamis kita latihan kekuatan, kemudian Selasa dan Jumat latihan kardio, lalu Rabu dan Sabtu pemulihan," jelasnya.
Tak tanggung, pemuda kelahiran 25 Maret 2004 ini memasang target tinggi di Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Ia percaya dengan kemampuan diri sendiri dan rekannya mampu mencapai puncak pada kesempatan yang langka itu.