Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Berkenalan dengan Produk Ekonomi Kreatif di Desa Wisata
Setiap desa wisata juga memiliki potensi dalam ranah ekonomi kreatif lewat produk-produk khasnya.
TRIBUNJOGJA.COM - Daya tarik desa wisata tak melulu soal atmosfer pedesaan yang bersahaja, ditambah dengan panorama alamnya.
Setiap desa wisata juga memiliki potensi dalam ranah ekonomi kreatif lewat produk-produk khasnya.
Mulai dari produk kuliner hingga kerajinan tangan, yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk orang tercinta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan pengembangan desa wisata yang menjadi salah satu program unggulan Kemenparekraf diharapkan menjadi lokomotif penggerak untuk pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Program unggulan Kemenparekraf, yang diharapkan bisa menyentuh masyarakat di seluruh nusantara yaitu pengembangan 244 desa wisata yang kita targetkan hingga 2024 menjadi desa wisata mandiri," kata Menparekraf Sandiaga Uno, pertengahan Maret 2021.
Baca juga: 3 Desa Wisata di Bali dan Nusa Tenggara yang Wajib Dikunjungi
Agar mengenal produk ekonomi kreatif yang bisa didapat dari kunjungan ke sebuah desa wisata, yuk simak ulasan berikut ini:
Wastra
Kain tradisonal atau wastra merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang juga bisa ditemukan di desa wisata.
Saat berkunjung ke Desa Wisata Lumban Bulbul di Toba, Provinsi Sumatra Utara, disarankan untuk tidak melewatkan berburu ulos khas Toba yang menawan dan anggun.
Kuliner
Perkara kuliner di Indonesia adalah petualangn tidak akan pernah ada ujungnya.
Saat berkunjung ke sebuah daerah saja, niscaya kita disuguhi dengan beragam menu makanan dan minuman.
Misalnya ketika berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Provinsi Bali, cobalah kuliner khasnya yakni loloh cemcem dan sueg.
Dijamin kalian akan terlena oleh rasanya yang khas.
Kerajinan tangan
