Telepon Presiden Jokowi ke Kapolri jadi Trigger Pemberantasan Pungli dan Premanisme
Telepon Presiden Jokowi ke Kapolri jadi Trigger Pemberantasan Pungli dan Premanisme
Saat itu, Presiden Jokowi langsung menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberantas pungli dan premanisme.
Presiden Jokowi langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan operasi di kawasan yang dikeluhkan oleh para sopir kontainer.
Hasilnya, 24 preman yang diduga terlibat pungutan liar di kawasan Tanjung Priok.
Penangkapan para preman yang meresahkan sopir kontainer ini bermula saat Presiden Jokowi menemui secara langsung para sopir kontainer yang ada di JICT dan Terminal Petik Kema Koja pada pada Kamis (10/6/2021) pagi.
Di depan para sopir, Presiden Jokowi memberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan yang dihadapi saat bekerja.
Para sopir kontainer pun kompak mengeluhkan soal pungutan liar yang dilakukan oleh para preman.
Mendengar keluhan para sopir tersebut, Presiden Jokowi langsung memanggil ajudannya Kolonel Pnb. Abdul Haris.
Lantas Presiden Jokowi meminta ajudannya menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui telepon.
Saat telepon tersambung, presiden langsung meminta Kapolri menyelesaikan masalah tersebut.
"Pak Kapolri selamat pagi," sapa Presiden.
"Siap, selamat pagi Bapak Presiden," jawab Kapolri di ujung telepon dikutip dari Sekretariat Presiden.
"Enggak, ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu," jelas Presiden.
"Siap," jawab Kapolri.
"Yang kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri," ujar Presiden,
"Siap Bapak," jawab Kapolri.