Latihan Sepak Bola di Tasikmalaya Berakhir Pilu Setelah Petir Menyambar, Dua Orang Tewas
Latihan Sepak Bola di Tasikmalaya Berakhir Pilu Setelah Petir Menyambar, Dua Orang Tewas
TRIBUNJOGJA.COM, TASIKMALAYA - Tragedi sambaran petir menewaskan sua bocah asal Tasikmalaya yang tengah berlatih sepak bola di Lapangan Gunungkialir, Cibeureum pada Jumat (11/6/2021) sore.
Dua bocah yang tewas tersambar petir tersebut diketahui bernama Muhammad Rian Cahya (15) asal Cilingga, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi dan Muhammad Zaki Zulfikar Zanneti (14) Gunung Ceuri, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung.
Latihan sepak bola yang dijalani oleh para pemain ini dilaksanakan saat hujan rintik-rintik mengguyur kawasan Cibeureum.
Saat para pemain tengah berlatih, tiba-tiba petir menyambar.
Kedua korban yang berdiri di dekat tiang gawang langsung tergeletak di lapangan.
Sementara para pemain lainnya yang berdiri agak berjauhan dengan kedua korban tidak mengalami apa-apa.
Warga dan tim pelatih yang melihat kedua bocah tersebut tersambar petir langsung membawanya ke RSUD Soekardjo.
Meski sudah mendapatkan perawatan medis, nyawa kedua bocah tersebut tak dapat diselamatkan.
Kedua korban kemudian langsung dimakamkan di pemakaman umum tempat tinggalnya masing-masing.
"Kami melihat para pemain sedang melakukan latihan sepak bola di tengah lapangan, namun setelah hujan turun, petir menyambar kedua korban yang masih berada di dekat gawang."
"Keduanya tergeletak dan dilarikan ke rumah sakit umum dibantu pemain lainnya," jelas Lili (55), salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Sabtu (12/6/2021).
Baca juga: Telepon Presiden Jokowi ke Kapolri jadi Trigger Pemberantasan Pungli dan Premanisme
Baca juga: Berkendara Memasuki Dunia Vincent Goresan Tangan Memukau Remaja Berkebutuhan Khusus Asal Surabaya
Lili menambahkan, sesaat kejadian warga sekitar pun langsung menghampiri kedua pemain yang tergeletak dan pemain lainnya.
Terlihat dari kedua korban di lokasi kejadian di beberapa bagian tubuhnya luka bakar hangus warna hitam.
Sedangkan, pemain lainnya tak ada yang terluka karena posisinya agak berjauhan dengan kedua korban yang tersambar petir.
Pelatih kedua korban, Nanang Mulyana (35) mengatakan, kejadian bermula saat dirinya tengah berlatih bersama 8 orang anak didiknya.