Kabupaten Bantul
Polisi Tunggu Hasil Swab Warga Lopati dalam Kasus Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 Tanpa Prokes
Penolakan pemakaman jenazah pasien COVID-19 di Dusun Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul berbuntut pada laporan polisi.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Penolakan pemakaman jenazah pasien COVID-19 di Dusun Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul berbuntut pada laporan polisi.
Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul melaporkan seorang warga berinisial A yang diduga sebagai provokator dan mengakibatkan jenazah pasien COVID-19 tidak dimakamkan dengan prosedur atau protokol kesehatan.
Terkait perkembangan pelaporan tersebut, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu terlapor dan warga untuk dilakukan swab terlebih dahulu.
Jika sudah dinyatakan negatif, maka pihaknya akan mengundang terlapor untuk diperiksa.
Baca juga: 6 Warga Lopati yang Kontak Erat Pemakaman Jenazah COVID-19 Tanpa Prokes Lakukan SWAB PCR
"Karena yang dikubur adalah positif covid-19, kita belum berani menyentuh, karena yang bersangkutan belum dites swab. Kami pastikan kalau sudah diswab (dan hasil negatif), baru kita layangkan surat panggilan," ujarnya Senin (7/6/2021).
Sejauh ini, petugas baru memeriksa empat orang saksi yang terdiri dari relawan atau pelapor, perangkat desa dan dukuh Lopati.
Dalam kasus ini, pihaknya juga akan memeriksa warga yang menguburkan jenazah, namun hal itupun juga masih menunggu hasil dari swab.
"Kami masih menunggu, kalau ternyata positif nanti akan menimbulkan klaster baru di Polres," ujarnya.
Baca juga: Kapanewon Srandakan Tetap Akan Menjalankan Swab Massal di Dusun Lopati
Sementara itu, secara terpisah Panewu Srandakan, Anton Yuliyanto mengatakan menjelaskan bahwa pada Sabtu kemarin sudah dilakukan jemput bola pemeriksaan swab PCR untuk warga Lopati.
Dari agenda tersebut, hanya ada enam orang warga yang mau bersedia melakukan swab.
Sementara sisanya, akan dilakukan swab di Puskesmas Srandakan.
"Kalau untuk swab nya kita masih menunggu, bagi warga yang kemarin masih ragu-ragu, kita beri waktu (SWAB) di puskesmas hari ini," ujarnya.
Ia berharap, agar seluruh warga yang kontak erat dalam pemakaman pada 1 Juni kemarin dapat bersedia melakukan SWAB.( Tribunjogja.com )