Human Interest Story

Mengenal Sartono, Pematung Tunanetra Asal Klaten, Buat Karya dengan Cara Meraba

Keterbatasan fisik bukanlah sebuah penghalang bagi Sartono (58) warga RT 1 RW 5, Dukuh Sekalekan, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Almurfi Syofyan
Sartono saat membuat patung di rumahnya yang berada di Dukuh Sekalekan, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (7/6/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Keterbatasan fisik bukanlah sebuah penghalang bagi Sartono (58) warga RT 1 RW 5, Dukuh Sekalekan, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk tetap berkarya.

Meski pria kelahiran 1963 itu kehilangan indera penglihatan, namun imajinasi Sartono melalui kedua tangannya tetap mampu membuat sejumlah karya patung yang menarik.

Beberapa patung yang dibuat Sartono yakni, patung tentara, patung pemain sepakbola, patung burung, hingga patung para tokoh-tokoh pejuang Indonesia.

Sartono bercerita, sebelum berkecimpung di dunia patung mematung, saat kecil ia lebih suka dengan menggambar.

Baca juga: Kasus Covid-19 di DI Yogyakarta Meningkat, Ini Tanggapan Sri Sultan Hamengku Buwono X

Ia juga dikenal oleh teman-teman seangkatannya di sekolah jago dalam menggambar berbagai bentuk benda, pemandangan atau bahkan orang.

"Dulunya saya suka menggambar dan senang saja dengan menggambar," ujarnya saat ditemui Tribun Jogja di rumahnya, Senin (7/6/2021).

Namun keahliannya menggambar pupus setelah kehilangan penglihatan.

Ia bercerita awal mula kehilangan penglihatan karena saat usia sekitar 3 tahun, Sartono pernah terjatuh dari ketinggian sekitar 1,5 meter.

Saat itu, Sartono sedang bermain dengan saudaranya.

"Dulu itu waktu usia tiga tahun saya jatuh dan gigi saya patah, tapi ternyata ada efeknya lama-kelamaaan penglihataan saya menurun," ucapnya.

Selepas kejadian itu, penglihatan Sartono kian memudar dari waktu ke waktu hingga akhirnya ia benar-benar harus kehilangan penglihatannya.

Terakhir kali Sartono bisa melihat secara sempurna ketika masih duduk dibangku kelas VI SD.

Beberapa waktu berlalu, lanjut Sartono, akhirnya ada seorang tetangganya yang bekerja sebagai pembuat patung.

Kemudian, ia meminta izin kepada tetangganya itu untuk diajarkan membuat patung meski dengan keterbatasan penglihatannya.

"Saya kan untuk melihat tidak bisa, tapi saya izin kepada bapak itu untuk mengajarkan saya membuat patung dan bapak itu bersedia," jelasnya.

Untuk membuat patung dirinya perlu meraba contoh patung yang akan dia buat.

Adapun patung yang ia buat berbahan dasar kertas koran bekas, kertas semen bekas dan jenis kertas lainnya.

"Saya membuat patung itu perlu meraba contohnya. Tapi kalau untuk wajah saya belum bisa terlalu detail. Itu sesuai dengan apa yang saya raba," katanya.

Meski penglihatan terbatas, Sartono mengaku tetap semangat dalam membuat patung dan terus berkarya.

Bahkan ia meminta masukan dan kritikan juga dari keluarganya jika membuat patung-patung tersebut.

Untuk membuat satu patung ukuran besar, Sartono bisa menghabiskan waktu 20 hingga 30 hari.

Selama membuat patung ia juga dibantu oleh keponakannya untuk memilih warna dan hal-hal teknis lainnya.

Disinggung terkait peminat patungnya, Sartono menyebut jika di Klaten sudah banyak karyanya yang dibeli oleh masyarakat.

Diakui Sartono, satu unit patungnya pada awalnya dijual sebesar Rp250 ribu.

Namun seiring berjalannya waktu akibat kenaikan sejumlah bahan baku, saat ini ia mematok harga mulai Rp400 ribu.

Baca juga: Pilkada Serentak 2024, Bupati Kulon Progo Belum Terima Informasi Resmi dan Fokus Pada Tugas Saat Ini

Sartono menjelaskan, jika pada awalnya ia tidak berniat untuk menjual patung-patung yang ia bikin tersebut.

Patung-patung yang dibuat tersebut sebenarnya hanya untuk koleksi pribadi.

Karena, ia merasa hasil karyanya tidak layak untuk dijual.

Namun semua itu berubah setelah 12 tahun yang lalu di mana hasil karyanya dibeli oleh seseorang.

"Setelah itu akhirnya saya mulai memberanikan diri untuk menjual hasil karya saya ini," tandasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved