Liga Inggris
Alasan Tottenham Hotspur Batal Datangkan Antonio Conte ke Liga Inggris
Tottenham membatalkan langkah mereka untuk menunjuk Antonio Conte sebagai manajer baru
Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
Juga bukan rahasia lagi Daniel Levy mencari sosok seperti Mauricio Pochettino, manajer sebelum Mourinho, yang bekerja sangat baik dengan anggaran yang relatif kecil dan mengembangkan sekumpulan pemain muda.
Bertolak belakang dengan Antonio Conte tentunya, Conte meninggalkan Inter Milan pekan lalu karena dia tidak senang dengan rencana klub untuk menjual pemain senilai sekitar €80 juta musim panas ini untuk menutup neraca keuangan mereka.
Dia menginginkan dukungan untuk pemain baru dan peluang lebih besar untuk membangun kemenangan.
Runtuhnya kesepakatan calon Conte akan semakin meningkatkan tekanan pada Levy setelah musim yang buruk, di mana tim merosot dari posisi yang menjanjikan pada Desember.
Mourinho dipecat enam hari sebelum kekalahan final Piala Carabao dari Manchester City dan Levy mendapat kecaman karena bergabung dengan Liga Super Eropa.

Situasi Kane telah memberikan lebih banyak ketidaknyamanan.
Dia ingin pergi setelah mtidak bisa memenangkan trofi di klub masa kecilnya.
Sedangkan soal negosiasi Paratici adalah hal yang berbeda dengan masalah Conte.
Paratici pernah ekerja dengan Conte selama tiga tahun dan memenangkan 19 trofi di Juventus.
Levy sebelumnya telah mempekerjakan Paul Mitchell, Franco Baldini, Damien Comolli, Frank Arnesen dan David Pleat dalam peran direktur olahraga atau peran serupa.
Sementara Steve Hitchen saat ini menjadi salah satu pemimpin perekrutan.
Sebelumnya pada hari Jumat, ketika keraguan mulai tumbuh mengenai apakah Conte percaya pada apa yang diusulkan oleh Spurs, kabar dari DAZN merilis sebuah wawancara.
Di dalamnya, Conte menegaskan dia siap bekerja di luar Italia tetapi dia ingin tetap kompetitif.
“Saya ingin memiliki lebih banyak pengalaman di luar negeri,” kata Conte.
“Saya bukan seseorang yang senang hanya dengan situasi yang nyaman dan selalu memilih situasi yang paling sulit sebagai gantinya.” tambah Conte.