KOMENTAR Striker MU Jadi Sasaran Rasisme Seusai Final Liga Eropa

Pemain internasional Inggris ini dinilai tak memberi kontribusi apapun, bahkan menyia-nyiakan peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol

AFP/Paul Ellis
Pemain depan Manchester United, Marcus Rashford 

TRIBUNJOGJA.COM- Manchester United harus menelan pil pahit lantaran gagal membawa trofi Liga Eropa setelah kalah di babak adu penalti kontra Villarreal di Gdansk, Kamis (27/5/2021) dini hari WIB.

Klub berjuluk Setan Merah ini tertinggal terlebih dahulu di babak pertama melalui gol Gerard Moreno.

Namun di babak kedua, Manchester United berhasil menyamakan kedudukan berkat gol Edinson Cavani.

Kedudukan 1-1 bertahan hingga waktu normal usai.

Di babak tambahan, intensitas permainan kedua tim mulai menurun.

Tidak ada peluang bagus yang tercipta sehingga pertandingan dilanjutkan di babak adu penalti.

Jalannya adu penalti berlangsung sengit.

Kedua tim terus mencetak gol, hingga penendang 11.

Di penendang ke-11 ini Manchester United gagal mencetak gol sehingga Villarreal berhasil menjadi kampiun Liga Europa 2020/21.

Terlepas dari hasil akhir, ada satu nama yang jadi sorotan lantaran dinilai tampil buruk di partai pamungkas ini.

Ialah pemain depan Manchester United, Marcus Rashford.

Pasalnya, pemain internasional Inggris ini dinilai tak memberi kontribusi apapun, bahkan menyia-nyiakan peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol.

Satu di antaranya yakni peluang yang didapat pada menit ke-70.

Akan tetapi, peluang gagal dimanfaatkan untuk membawa Setan Merah berbalik unggul 2-1.

Sebab, Rashford yang berdiri bebas gagal memaksimalkan umpan Bruno Fernandes menjadi gol setelah bola meluncur tipis di sisi kiri gawang Villarreal.

Seusai hasil mengecewakan di final Liga Eropa ini, Rashfor mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban rasisme atau pelecehan rasial yang media sosial probadinya @marcusrashford.

"Setidaknya 70 penghinaan rasial di akun sosial saya dihitung sejauh ini. Bagi mereka yang bekerja untuk membuat saya merasa lebih buruk dari yang sudah saya lakukan, semoga berhasil," cuit Rashford melalui akun twitter pribadinya.

"Saya lebih marah karena salah satu pelaku yang meninggalkan gunung emoji monyet di DM saya adalah seorang guru matematika dengan profil terbuka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved