Feature
Drone Sprayer Bisa Semprot Pestisida di Lahan 10 Hektare per Hari
FROGS Indonesia, perusahaan milik anak bangsa, membantu kerja petani dengan menghadirkan drone sprayer bernama Sekar Agri.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Agus Wahyu
Teknologi di bidang pertanian pada era industri 4.0 terus berkembang. Satu di antaranya adalah pemanfaatan teknologi drone atau pesawat nirawak yang bisa mengubah budaya bertani menjadi lebih modern.
LEWAT sentuhan teknologi, kerja petani bakal lebih mudah, efisien, serta cepat. Frogs Indonesia, perusahaan milik anak bangsa, pun mencoba membantu kerja petani dengan menghadirkan drone sprayer bernama Sekar Agri.
Perusahaan beralamat di Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, itu melakukan uji coba Sekar Agri di persawahan Padukuhan Sorogenen II, Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Selasa (25/5/2021) lalu.
AE Frogs Indonesia, Filardi Ayun mengatakan, Sekar Agri yang diuji coba berdaya tampung 10 liter. Baterainya mendukung penerbangan sampai 15 menit. Per hari, Sekar Agri sanggup menyemprotkan pestisida ke lahan 10 hektare.
Jika menggunakan tenaga manusia, penyemprotan pestisida dalam satu hari hanya mampu menyelesaikan maksimal dua hektare. “Artinya, drone Sekar Agri mampu meningkatkan efisiensi mencapai 10 kali lipat,” terangnya.
Keunggulan lain Sekar Agri, yang sudah dikembangkan sejak 2019, adalah bisa beradaptasi dengan segala kontur tanah dan jarak tanaman. Sekar Agri memiliki alat kendali yang sudah dilengkapi dengan software data penyimpanan.
“Dengan demikian, mapping kerja bisa dilakukan berulang-ulang. Ketika akan melakukan penyemprotan lagi, petani tidak perlu repot membuat mapping kerja baru. Petani tinggal gunakan data yang sudah tersimpan,” tambah Ayun.
Frogs Indonesia mengembangkan teknologi drone di bidang pertanian karena ingin membantu dan mempermudah kerja petani. Terlebih, saat ini, tenaga kerja pertanian semakin berkurang. Karenanya, butuh pengembangan drone sprayer.
Harapannya, di samping membantu petani, Sekar Agri juga dapat menarik minat para pemuda Indonesia untuk terjun kembali ke dunia pertanian. Selama ini, menurutnya, kebanyakan petani di Indonesia sudah memasuki usia lanjut.
“Sekar Agri sudah beberapa kali diuji coba. Drone itu pernah dites di Kabupaten Bantul hingga Kabupaten Kulon Progo. Jenis tanaman yang disemprot beragam, termasuk jagung, tebu, kentang, semangka, hingga melon,” kata Ayun.
Karya anak bangsa
Frogs Indonesia merupakan perusahaan drone. Ayun berujar, selain Sekar Agri dengan kapasitas 10 liter, Frogs Indonesia juga mengembangkan drone spayer dengan kapasitas 15 liter dan 20 liter. Semuanya merupakan karya anak bangsa.
“Kami benar-benar ingin Indonesia memiliki drone buatan sendiri yang tidak kalah dengan produk luar negeri. Drone sprayer berkapasitas 10 liter kami jual Rp80 juta. Kalau ditambah aksesoris, harganya Rp100 juta,” sambungnya.
Harga tersebut, bagi petani perseorangan, memang relatif mahal. Karenanya, Ayun menyasar Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan. Pertimbangannya, ia mengemukakan, drone Sekar Agri bisa digunakan bersama-sama oleh petani.
“Petani yang mempunyai sawah berdekatan bisa melakukan penyemprotan pakai Sekar Agri dalam sekali terbang,” katanya.
Selain pembelian, Frogs Indonesia membuka pula layanan jasa penyemprotan pestisida mengunakan drone. Dukuh Sorogenen II, Sepi Budi Hartono, yang menyaksikan langsung uji coba, mengatakan bahwa penyemprotan menggunakan drone Sekar Agri terbukti lebih cepat, efisien, dan hemat tenaga.