Lesehan Malioboro

Keluhkan Pecel Lele Malioboro Rp37 Ribu Seporsi, Pemkot Sisir PKL Nuthuk Harga Konsumen

Perilaku PKL Malioboro 'nuthuk' harga di luar kewajaran kepada konsumen, terjadi lagi.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perilaku pedagang kaki lima 'nuthuk' atau menaikkan harga di luar batas kewajaran kembali terjadi di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Kejadian itu, sontak menjadi viral di media sosial, setelah akun @aulroket mengunggahnya melalui Tiktok.

Unggahan tersebut menyebar begitu cepat di berbagai medsos, mulai twitter, facebook, dan instagram. Bahkan, pada Rabu (26/5/2021) siang, keyword Malioboro menjadi trending topik Twitter tanah air, sekaligus menampar jargon kota pariwisata.

Dalam konten itu, akun Tiktok bernama @aulroket secara gamblang mengeluhkan mahalnya harga pecel lele, yang dibanderol sampai Rp37 ribu. Dengan rincian, Rp20 ribu untuk seporsi lele, Rp7 ribu nasi putih, serta Rp10 ribu untuk lalapan di sebuah warung lesehan.

"Gua nggak mau nyebut lah, pokoknya di deretan ini, kenapa kapitalis banget, hallo? Jadi, buat kalian, viewer gue orang Yogya, coba kasih tau, kenapa makan di daerah sini tuh harganya suka tak sesuai," ujarnya.

Adanya video tersebut turut direspon anggota Forpi Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba yakni 'nuthuk' harga makanan atau menaikan tarif harga makan di luar kewajaran sudah sering terjadi.
"Khususnya di momen hari libur seperti libur Lebaran. Semacam penyakit tahunan yang kerap terjadi dan hingga saat ini tidak ada efek jera karena terjadi lagi dan lagi," katanya kepada Tribun Jogja, Rabu (26/5).

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sampai sejauh ini belum menemukan indikasi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro yang melakukan tindakan 'nuthuk', atau menaikkan harga di luar batas kewajaran kepada wisatawan, maupun pengunjung.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, jajaran Jogoboro sudah bergera menemui seluruh pedagang dan pimpinan komunitas di sepanjang Malioboro. Tapi, tak ditemukan pedagang yang dimaksud oleh akun Tiktok bernama @aulroket, dan viral di medsos.

"Tidak ada, hal itu juga sudah ada kesepakatan dengan para pedagang dan komunitas beberapa minggu lalu. Kita sudah ketemu dan menyatakan semua selalu menyajikan harga yang wajar," ungkapnya.

"Sejak awal, Pemkot sudah mendeklarasikan, bahwa yang melanggar dilarang berjualan di situ, ya. Jadi, kami sejauh ini belum menemukannya," tambah Heroe.

Ia pun meyakini, meski selama libur lebaran silam kondisi Malioboro tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, para PKL dan komunitas tidak akan melakukan hal tersebut. Sebab, mereka sadar, jika sekali saja dijumpai perilaku 'nuthuk', maka yang tercoreng adalah Malioboro.

Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Kawasan Malioboro, Sukidi menjelaskan, walaupun saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, para pedagang masih dapat berpikir positif. "Dalam arti persiapan menjelang musim libur lebaran tetap terkontrol. Baik itu tentang harga maupun pelayanan," jelasnya, kepada Tribun Jogja.

Tim dari paguyuban bersama Pemkot Yogyakarta dinilai olehnya sudah melakukan survei harga di kawasan Malioboro. "Hasil survei kami harga tertinggi di lapangan pecel lele itu Rp15-18 per porsi. Tapi tadi di medsos disebut harganya Rp20 ribu plus lalapan Rp10 ribu. Apa itu benar? Harusnya konsumen yang makan di Malioboro bisa baca, berapa harga yang tercantum di daftar harga," katanya.

Ia menyarankan, apabila ada kejadian serupa yang dialami oleh masyarakat sebaiknya tidak mengadu ke medsos. Jika ada hal yang kurang memuaskan yang dialami wisatawan, diingatkan oleh Sukidi agar sebaiknya mengadu lewat UPT Cagar Budaya Kawasan Malioboro, atau menuliskan keluhan melalui kotak pengaduan.

Selama pernyataan dari netizen itu terbukti, dan yang bersangkutan dapat menunjukan nota pembelian dan warung mana yang dinilai tidak wajar memberi harga, pihak Paguyuban bersedia memfasilitasi untuk penyelesaian keluhan itu. (hda)

Selengkapnya baca Tribun Jogja edisi Kamis (27 Mei 2021) halaman 05.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved